Makan Bergizi Gratis Berpotensi Telan Anggaran hingga Rp153 Miliar, Pemkot Batu Mulai Lakukan Uji Coba

Hingga saat ini, Pemkot Batu masih menunggu arahan dari pemerintah pusat perihal teknis pelaksanaan program berikut skema penganggarannya

17 Dec 2024 - 20:33
Makan Bergizi Gratis Berpotensi Telan Anggaran hingga Rp153 Miliar, Pemkot Batu Mulai Lakukan Uji Coba
Makan gratis untuk siswa di Kota Batu (dok/ist/humas/SJP)

KOTA BATU, SJP - Program makan bergizi gratis di Kota Batu diperkirakan akan menelan anggaran antara Rp80 miliar sampai Rp153 miliar.

Hal itu diketahui ketika Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melaksanakan uji coba program makan bergizi gratis di beberapa sekolah.

Dalam uji coba yang dilakukan di satu sekolah di setiap desa dan kelurahan itu, dilakukan evaluasi standar menu dan skema penganggaran sebelum program dijalankan secara menyeluruh.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batu, M. Chori menjelaskan, program ini menyasar sekitar 32 ribu siswa. Mulai dari jenjang TK, PAUD, SD, hingga SMP yang berada di bawah kewenangan Kemendikbud.

"Hitungan kita, kalau harga per porsi makan Rp20 ribu, maka kebutuhan anggaran mencapai sekitar Rp153 miliar. Jika harganya Rp15 ribu, anggarannya sekitar Rp108 miliar. Dan jika Rp12 ribu, anggarannya sekitar Rp80 miliar," jelasnya, Selasa (17/12/2024).

Skema tersebut sedang diuji di beberapa sekolah dengan menekankan pemenuhan gizi. Meliputi kandungan karbohidrat, protein, dan sayuran.

Selain itu, komponen tambahan seperti susu juga dipertimbangkan. Meski begitu, ketersediaan komponen tambahan tersebut masih menjadi tantangan.

Uji coba program ini dilakukan sembari menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait skema penganggaran yang pasti melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Selama proses ini, Pemkot Batu juga menemukan beberapa kendala di lapangan. Yakni adanya siswa yang memiliki pantangan atau alergi terhadap jenis makanan tertentu.

Dalam uji coba itu, diketahui tidak semua siswa bisa menerima jenis makanan yang sama. Ada yang tidak bisa makan ayam atau bahan tertentu lainnya.

“Melalui uji coba ini, guru bisa mengidentifikasi pantangan siswa. Sehingga ke depannya, data tersebut bisa digunakan untuk menyesuaikan menu," imbuh M. Chori.

Menurutnya, program ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah. Terutama dalam memastikan standarisasi menu dan pemenuhan kebutuhan nutrisi siswa.

Karena itu, pihaknya fokus memenuhi komponen penting. Seperti sayur, sambil menunggu arahan pemerintah pusat, apakah perlu susu atau tambahan nutrisi lainnya.

"Dengan berbagai skema penganggaran dan evaluasi yang tengah dilakukan, program makan bergizi gratis ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi siswa sekaligus menjadi kebijakan yang tepat sasaran," tandasnya. (*)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow