Lewat Forbin Jampi, Napi di Banyuwangi Bisa Ajukan Hak Integrasi dengan Penjaminan Ponpea

Hak tersebut bisa diberikan kepada warga binaan yang selama ini kesulitan mengajukan cuti bersyarat, pembebasan bersyarat, maupun cuti menjelang bebas namun tak memiliki penjamin.

21 Sep 2023 - 03:30
Lewat Forbin Jampi, Napi di Banyuwangi Bisa Ajukan Hak Integrasi dengan Penjaminan Ponpea
Pembentukan Forum Pembinaan Jaminan Narapidana (Forbin Jampi), Rabu (20/9/2023).

Kabupaten Banyuwangi, SJP - Lapas Kelas IIA Banyuwangi menggagas program Forbin Jampi. Sebuah kerjasama lintas sektor untuk memudahkan warga binaan pemasyarakatan (WBP) mendapatkan hak integrasi. 

Hak tersebut bisa diberikan kepada warga binaan yang selama ini kesulitan mengajukan cuti bersyarat, pembebasan bersyarat, maupun cuti menjelang bebas namun tak memiliki penjamin. 

Melalui program baru itu, WBP dapat mengajukannya dengan penjamin pengasuh pondok pesantren.

Kepala Lapas Banyuwangi, Wahyu Indarto mengatakan Forbin Jampi adalah kepanjangan dari Forum Pembinaan Jaminan Narapidana.

Dalam program tersebut Lapas bekerjasama dengan Polresta Banyuwangi, Balai Pemasyarakatan Jember dan beberapa pondok pesantren yang ada di Kecamatan Srono.

Forum terbentuk dengan penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) antara Lapas Banyuwangi dan beberapa instansi maupun stakeholder tersebut, Rabu (20/9/2023) kemarin. 

"Kerja sama ini tentu menjadi solusi agar setiap warga binaan dapat memperoleh hak integrasi," ujar Kepala Lapas Banyuwangi Wahyu Indarto.

Wahyu mengatakan, warga binaan yang mendapatkan hak integrasinya itu dapat meneruskan bimbingan ke beberapa Ponpes yang ada di Kecamatan Srono.

Setidaknya ada enam ponpes yang ikut dalam kerja sama itu, yakni Alfalah Rejoagung, Darul Fahmi Blangkon, Hidayatul Mahmudah, Nuhudliyah Paiton, Tarbiyatul Muridin, dan Mamba'ussunnah.

Meski mendapat hak integrasi dari ponpes, warga binaan tetap berada dalam pengawasan Bapas.

"Warga binaan yang telah memperoleh hak integrasi statusnya berubah menjadi klien pemasyarakatan yang keberadaannya tetap diawasi oleh Bapas Jember," terangnya.

Melalui Forbin Jampi, Wahyu berharap, setiap warga binaan dapat mengikuti pembinaan dengan baik. Tujuan akhirnya, menekan angka residivis.

"Kami berharap warga binaan dapat memaknai adanya program ini untuk semakin memperbaiki dan berbenah diri menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat," harapnya.

Sementara itu, Koordinator Pondok Pesantren se-Kecamatan Srono, Moh Ma'shum menyatakan kesiapan untuk mensukseskan Forbin Jampi. Pihaknya akan memberikan pembinaan lanjutan sekaligus menjadi penjamin bagi warga binaan yang akan mengusulkan hak integrasinya.

"Kami siap membina dan menjamin warga binaan Lapas Banyuwangi sebagai bentuk kemanusiaan, ibadah, serta pengabdian," kata Ma'shum. (*)

Editor: Queen Ve 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow