Ketua MUI Kabupaten Jombang KH Afifudin Dimyathi Ungkap Golput Pemilu 2024 Haram
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang, KH Afifudin Dimyathi atau Kiai Awis ungkap hukum bagi pemilih yang bersikap Golongan Putih (Golput) pada Pemilu 2024 hukumnya haram.
Jombang, SJP - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang, KH Afifudin Dimyathi atau Kiai Awis ungkap hukum bagi pemilih yang bersikap Golongan Putih (Golput) pada Pemilu 2024 hukumnya haram.
Kiai Awis merujuk pada putusan Ijtima Ulama MUI Tahun 2000 bahwa ada kriteria pemimpin yang patut untuk dipilih.
Diantaranya jujur (siddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), mempunyai kemampuan (fathonah) dan memperjuangkan kepentingan umat Islam hukumnya adalah wajib.
“Sengaja tidak memilih (Golput, red) padahal ada calon yang memenuhi syarat hukumnya adalah haram,” tegas ulama yang akrab disapa Kiai Awis ini.
Menurut Kiai Awis tidak hanya Golput pada Pemilu, MUI juga mengharamkan tindakan Money Politic atau Politik Uang.
“Politik uang juga sudah diharamkan oleh MUI dalam fatwa yang dikeluarkan tahun 2018,” ungkap Pengasuh Ribath XIV Hidayatul Qur’an Ponpes Darul Ulum itu.
Pihaknya mengajak segenap masyarakat agar menjalani pesta demokrasi dengan riang, menjunjung tinggi nilai persaudaraan dan kenegaraan.
“Mari kita jalani Pilpres dengan riang gembira sembari mengedepankan nilai Ukhuwah Wathoniyah, bahwa kita sedang memilih pemimpin nasional untuk kita semuanya,” ujarnya.
Kiai Awis juga mengajak kepada para petinggi ponpes yang ada di Kota Santri untuk menjadi penyejuk di masyarakat.
Ia ajak semua menjadi tetes-tetes air yang senantiasa mendinginkan suasana, dan menambah kesejukan di masyarakat.
“Kita harus menyadari bahwa momentum pilpres ini hanya terjadi 5 tahun sekali, jangan sampai momentum singkat ini mengganggu kehidupan sosial yang kita jalani setiap hari,” sambung Kiai Awis.
Ketua MUI Jombang periode 2024 - 2029 berharap, agar masyarakat senantiasa hidup rukun dalam toleransi, walau berbeda pilihan tetap dalam keharmonisan kekeluargaan.
“Saya berharap, masyarakat Jombang senantiasa rukun dan toleran dalam menyikapi perbedaan pilihan capres,” pungkasnya. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?