Kemenkop dan UKM Tingkatkan Kapasitas Startup, Beon Intermedia Jadi Juri Demo Day
Salah satu kegiatan utama dalam program ini adalah Demo Day, yang diadakan di Malang, di mana startup yang terpilih mempresentasikan ide dan perkembangan bisnis mereka di hadapan para juri. Pada kesempatan tersebut, CEO Ngalup Collaborative Network, Andina Paramitha, dan Founder Beon Intermedia, Farid Rahman, didapuk sebagai juri untuk memberikan penilaian terhadap lima startup yang berkompetisi, yaitu Methabarata, Arta Grow Persada, Bambusa Education, Angphotorion, dan Fish King.
Kota Batu, SJP – Dalam rangka mendukung pertumbuhan startup di Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM meluncurkan program Peningkatan Kapasitas startup yang ditujukan untuk memfasilitasi dan memperkuat startup di Indonesia.
Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh para pelaku startup, seperti persaingan yang ketat dan kurangnya tenaga kerja.
Salah satu kegiatan utama dalam program ini adalah Demo Day, yang diadakan di Malang, di mana startup yang terpilih mempresentasikan ide dan perkembangan bisnis mereka di hadapan para juri.
Pada kesempatan tersebut, CEO Ngalup Collaborative Network, Andina Paramitha, dan Founder Beon Intermedia, Farid Rahman, didapuk sebagai juri untuk memberikan penilaian terhadap lima startup yang berkompetisi, yaitu Methabarata, Arta Grow Persada, Bambusa Education, Angphotorion, dan Fish King.
Andina Paramitha mengungkapkan pada Sabtu (25/9/2024), bahwa meskipun para startup memiliki potensi dan inovasi yang besar, beberapa di antaranya masih perlu memperkuat narasi di balik produk mereka dan menjalin kolaborasi yang lebih erat dengan para stakeholder untuk memastikan keberlanjutan bisnis. Ia juga menekankan pentingnya memperkuat model bisnis agar lebih fokus.
"Startup yang berkompetisi sangat potensial dan penuh inovasi. Namun, masih ada yang perlu memperkuat story behind the product serta kolaborasi dengan stakeholder untuk mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis," kata Andina saat dikonfirmasi di Hotel Horizon Kota Batu.
Di sisi lain, Farid Rahman menambahkan bahwa beberapa startup telah memiliki traksi yang baik dan produknya sudah diterima oleh pasar, namun mereka perlu memperhatikan aspek scalability dan tujuan jangka panjang.
"Produk mereka sudah valid dan secara ide sangat bagus. Namun, startup harus jelas scalability-nya dan tujuan jangka panjangnya, sehingga lebih fleksibel dalam mengikuti perkembangan," ujar Farid.
Farid juga menekankan pentingnya dampak sosial yang dihasilkan oleh startup, mengingat mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk memberikan solusi inovatif, tetapi juga kontribusi positif bagi masyarakat.
Kegiatan Demo Day ini diselenggarakan bekerja sama dengan lembaga inkubator terpilih dari berbagai daerah, salah satunya adalah Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains dan Teknologi Universitas Brawijaya (DIKST UB) yang menjadi inkubator di Malang.
Menurut Direktur DIKST Universitas Brawijaya, Mohammad Iqbal, DIKST UB terpilih untuk menginkubasi 20 startup yang akan melalui berbagai tahapan seperti seleksi, bootcamp, coaching clinic, hingga demo day.
Dengan adanya program ini, Kementerian Koperasi dan UKM berharap dapat memperkuat ekosistem startup di Indonesia, sehingga para pelaku startup dapat berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?