Kelola 1400 Metrik Ton Sampah Plastik: Kolaborasi AQUA dan Rekosistem untuk Masa Depan yang Lebih Hijau
PT Tirta Investama (AQUA) dan PT Khazanah Hijau Indonesia (Rekosistem) mendeklarasikan komitmen bersama untuk mengelola 1.400 metrik ton sampah kemasan dan botol plastik yang ada di Gresik, Jawa Timur.
Surabaya, SJP - Plastik, bahan yang dulunya dipuji karena kepraktisannya, kini berubah menjadi salah satu masalah lingkungan paling mendesak di dunia, bahkan di Indonesia, jutaan ton sampah plastik menumpuk setiap tahun dan mulai mencemari tanah hingga lautan.
Tantangan dalam pengelolaan sampah plastik semakin kompleks, memerlukan solusi yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dari produsen hingga konsumen, untuk mengurangi jejak lingkungan dan mendorong praktik daur ulang yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Hal tersebutlah yang mendorong PT Tirta Investama (AQUA) dan PT Khazanah Hijau Indonesia (Rekosistem), mendeklarasikan komitmen bersama untuk mengelola 1.400 metrik ton sampah kemasan dan botol plastik yang ada di Gresik, Jawa Timur.
Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan, AQUA selalu berinovasi dengan menempatkan konsumen sebagai prioritas utama dan mengedepankan dampak pada lingkungan.
“Kami berkomitmen menghadirkan kesehatan melalui produk berkualitas sekaligus berkontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan, sejalan dengan strategi keberlanjutan perusahaan Danone Impact Journey," kata Karyanto, Kamis (15/8).
Pengumpulan 1.400 ton metrik sampah plastik dalam program ini memiliki potensi penghematan karbon emisi hingga 2,2 juta kilogram karbon dari inisiatif daur ulang sehingga mengurangi ketergantungan pada penggunaan virgin plastic.
“Optimalisasi kemasan adalah salah satu wujud memelihara kelestarian lingkungan, kami merancang kemasan yang 100 persen dapat digunakan kembali, dan didaur ulang," ujarnya.
"Riset dan inovasi dalam kemasan terus kami dorong untuk mendukung upaya closed-loop recycling dari botol menjadi botol lagi dan berdampak yang positif bagi lingkungan," tambah Karyanto.
Perlu diketahui, sejak 1993, AQUA telah menginisiasi program untuk mengumpulkan kembali dan mendaur ulang sampah botol plastik pascakonsumsi dengan mengembangkan Program AQUA Peduli.
Berlanjut pada 2018, AQUA meluncurkan #BijakBerplastik, yang merupakan bentuk komitmen mendukung Gerakan Indonesia Bersih dan untuk mencapai ambisi “Recover more than we use” (mengumpulkan kemasan lebih banyak dari yang dihasilkan).
Sementara itu, Rekosistem sebagai mitra strategis adalah perusahaan rintisan yang beroperasi di bidang clean and climate tech, dengab menyediakan implementasi ekonomi sirkular dalam rantai pasokan limbah.
Ekonomi sirkular yang dimaksud ialah (pengumpulan, pemilahan, pengolahan, dan pemrosesan) dengan memanfaatkan sistem operasi pengelolaan limbah milik Rekosistem untuk mengubah limbah menjadi bahan baku daur ulang dan energi baru terbarukan.
Ernest C. Layman, CEO & Co-founder Rekosistem menegaskan bahwa misi utama Rekosistem adalah untuk berkontribusi pada peningkatan tingkat daur ulang sampah, sekaligus mendorong terciptanya kebiasaan #PilahKemasSetor sampah untuk daur ulang.
“Kami juga aktif mengkampanyekan #TowardsZero dengan pendekatan waste-to-materials dan waste-to-energy untuk mendukung realisasi Net Zero Emissions di Indonesia," ujar Ernest.
Dirinya juga menjabarkan bahwa fasilitas yang pihaknya miliki berfokus pada sampah kemasan plastik PET (Polyethylene Terephthalate), PP (Polypropylene), dan juga PE (Polyethylene).
"AQUA mendukung pengadaan mesin press, penambahan manfaat ekonomi bagi 100 penyortir sampah, bantuan modal untuk pembelian material kemasan dari 50 jaringan sektor informal, serta edukasi ke konsumen tentang kampanye #BijakBerplastik," tutupnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?