Keberlanjutan Bank Jatim Dikenal Dunia, Raih Gold Rank di ASRRAT 2024

Komitmen BJTM dalam menerapkan prinsip keberlanjutan dalam menjalankan roda bisnis demi menjaga keberlangsungan lingkungan serta sosial dalam jangka panjang.

21 Nov 2024 - 21:09
Keberlanjutan Bank Jatim Dikenal Dunia, Raih Gold Rank di ASRRAT 2024
Bank Jatim raih penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024 yang diikuti oleh 70 perusahaan dan organisasi dengan tema Enhanced Transparency and Accountability for Sustainable Business. (Foto: dok.bankjatim/SJP)
Keberlanjutan Bank Jatim Dikenal Dunia, Raih Gold Rank di ASRRAT 2024

JAKARTA, SJP  – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) konsisten cetak prestasi gemilang meraih penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024.

Penghargaan prestisius tersebut diterima langsung oleh Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman bertempat di Hotel Raffles Jakarta, Kamis malam (21/11).

Diikuti oleh 70 perusahaan dan organisasi dengan tema Enhanced Transparency and Accountability for Sustainable Business.

Disebutkan, ASRRAT 2024 ini terselenggara oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR) bekerja sama dengan Institute of Certified Sustainability Practitioners (ICSP), bertema pentingnya peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam mendukung keberlanjutan.

"Penghargaan ini merupakan hasil dari langkah-langkah dan komitmen bankjatim dalam menerapkan prinsip keberlanjutan dalam menjalankan roda bisnis, demi menjaga keberlangsungan lingkungan dan sosial dalam jangka panjang," ucap Busrul berterimakasih atas penghargaan yang telah diberikan.

"Kami berharap penghargaan gold rank ini dapat menjadi motivasi bagi kami untuk terus mencapai target kinerja perusahaan,” tegasnya.

“Kami tentu bangga atas prestasi ini. Sebab, ini menunjukkan bahwa laporan keberlanjutan Bank Jatim konsisten dalam berkontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan," cetusnya.

Menurut Busrul, gold rank yang diraih Bank Jatim ini juga menjadi bukti bahwa perusahaan selalu menjadikan praktik usaha berkelanjutan sebagai acuan dalam memandu langkah-langkah strategis ekspansi perusahaan.

“Bank Jatim dalam menjalankan bisnis senantiasa menjaga keseimbangan aspek environment, social, and governance (ESG). Sebab, penerapan prinsip ESG dapat membuat operasional perusahaan berjalan berkelanjutan dan konsisten mencetak kinerja positif,” ungkapnya.

Hingga triwulan ketiga tahun 2024, nilai aset bankjatim mencapai Rp 106,63 triliun. Selanjutnya, kredit yang berhasil disalurkan bankjatim pada triwulan ketiga 2024 tercatat sebesar Rp 62,19 triliun, atau meningkat 20,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY). 

Selain itu, seluruh utilitas pengguna layanan JConnect juga mengalami peningkatan yang signifikan.

"Hingga triwulan III 2024, JConnect Mobile telah memiliki 756.587 pengguna, yang meningkat 27,35% (YoY). Sementara itu, nominal transaksi yang tercatat mencapai Rp 5,63 triliun, naik 53,23% (YoY)," ulasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas NCCR, Profesor Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, dalam pidato daringnya mengatakan, Laporan Sustainability Corporate Global 2024 (OECD) menunjukkan bahwa laporan keberlanjutan yang diperbaiki dapat memitigasi risiko lebih baik dan meningkatkan kepercayaan pelanggan.

"Lingkungan keberlanjutan saat ini semakin memprioritaskan bisnis dengan aksi dan tujuan yang jelas. Selain itu, Laporan Morgan Stanley 2023 menunjukkan bahwa 85% pelanggan individu tertarik berinvestasi dalam perusahaan yang jujur dan berkomitmen terhadap keberlanjutan," katanya.

Ketua NCCR, Darwin, juga menggambarkan transformasi signifikan dalam praktik pelaporan keberlanjutan. Dari yang awalnya hanya dilakukan oleh segelintir perusahaan, kini pelaporan keberlanjutan telah menjadi praktik umum dalam dunia bisnis.

"Tren pelaporan keberlanjutan semakin menguat. Data KPMG menunjukkan bahwa 75% perusahaan besar dunia telah melakukannya. Di Indonesia, kewajiban pelaporan keberlanjutan semakin mendorong perusahaan untuk lebih transparan dan akuntabel terhadap dampak sosial dan lingkungan. 

Untuk itu, parameter munculnya standar global seperti ISSB (International Sustainability Standard Board) semakin memperkuat tren bisnis ini dan membuka jalan menuju masa depan perusahaan berkelanjutan. (***)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow