Karhutla Gunung Lawu Belum Reda, Dandim 0805 Ngawi : Potensi Masih Besar, Masyarakat Harus Waspada
Pemadaman api Karhutla Gunung Lawu terus diupayakan oleh berbagai pihak seperti TNI, BPBD dan Perhutani yang bertugas di wilayah terdampak yakni Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan dan Karanganyar, Jawa Tengah. Meski berbagai upaya termasuk waterbombing telah dilakukan, faktanya titik api belum sepenuhnya hilang dan potensi membesarnya kembali api di kawasan Gunung Lawu tetap harus diwaspadai.
Kabupaten Ngawi, SJP - Upaya pemadaman Karhutla Gunung Lawu hingga hari ini masih terus dilakukan secara masif oleh pihak-pihak terkait. Sampai saat ini TNI, BPBD dan Perhutani masih terus melakukan upaya penyisiran titik-titik api dan memaksimalkan penyekatan dengan menggunakan ilarang (sekat) untuk menghalau meluasnya api.
Hal ini disampaikan oleh Dandim Kabupaten Ngawi, Didik Kurniawan SIP dalam wawancaranya bersama suarajatimpost.com pada Jumat (13/10/2023) di Kodim 0805, Kabupaten Ngawi, usai dirinya turun langsung ke lokasi kebakaran hutan Gunung Lawu di daerah Wukir Bayi, Kabupaten Ngawi pada siang harinya.
Dalam wawancara ini, Didik menyatakan pada tanggal 3 Oktober 2023 lalu, telah dilaksanakan rapat antara Kabupaten Ngawi, Magetan dan Karanganyar untuk melaksanakan pemadaman menggunakan water bombing dikoordinir oleh BPBD Jawa Timur.
Kendati demikian, upaya tersebut rupanya masih belum sepenuhnya dapat memadamkan api di kawasan Gunung Lawu dan hingga saat ini pemantauan masih terus dilakukan oleh seluruh pihak, termasuk Kodim 0805 Kabupaten Ngawi.
Ditanyai mengenai progress terbaru karhutla Gunung Lawu, Dandim 0805 menyatakan bahwa hingga saat ini untuk wilayah Kabupaten Ngawi, karhutla sudah semakin terkendali meskipun belum sepenuhnya reda.
"Hingga hari ini, Jumat 13 Oktober 2023 masih ada tiga titik asap di lereng Lawu yang masuk dalam kawasan kabupaten Ngawi. Ini kendala yang perlu untuk terus kita antisipasi agar tidak membesar dan meluas kembali," ujarnya
Berkenaan dengan hal ini, Didik mengimbau agar masyarakat tetap waspada akan potensi membesarnya kembali kebakaran hutan di lereng gunung Lawu, meskipun titik asap yang masih ada terbilang cukup jauh dengan pemukiman warga.
"Untuk titik asap yang masih tampak hingga saat ini memang cukup jauh dengan pemukiman warga, tapi beberapa hari yang lalu api sudah cukup dekat dengan pemukiman warga," terangnya.
Lebih lanjut, Didik juga mengimbau agar masyarakat turut serta membantu tugas TNI beserta pihak-pihak terkait dalam upaya pemadaman ini dengan menghindari perilaku yang dapat memicu membesarnya kembali titik api yang ada di kawasan Gunung Lawu.
"Kalau penyebab kebakaran sendiri memang masih dalam proses investigasi pihak Polri. Tetapi kebiasaan membakar sampah dan membakar lahan pasca panen sebaiknya dihentikan agar tidak memicu potensi membesarnya kembali api di kawasan Gunung Lawu," tegasnya.
Mengenai hal ini Didik berulangkali menegaskan bahwa potensi masih cukup besar untuk kebakaran yang lebih besar terjadi kembali. Dirinya juga mengimbau agar masyarakat bersikap proaktif untuk melaporkan kepada pihak berwajib apabila melihat adanya pihak-pihak yang melakukan pembakaran lahan di sekitar kawasan Gunung Lawu.
"Saya mengimbau, apabila masyarakat melihat pembakaran lahan atau membesarnya kembali titik api, agar segera melaporkan kepada pemangku kebijakan setempat, perhutani dan Babinsa yang ada di wilayah tersebut," pungkasnya. (*)
Editor: Queen Ve
What's Your Reaction?