Kampanye Akbar "Demokrat Menang" Sisakan Sampah di Area Stadion Gajayana

Kota Malang, SJP - Tumpukan sampah warnai kegiatan kampanye akbar Partai Demokrat dengan tagline, "Demokrat Menang", yang didatangi Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto.

Dalam kegiatan kampanye yang menampilkan artis-artis dangdut yakni 3 Pemuda Berbahaya, Difarina Indra, Tasya Rosmala, Niken Salyndri, Lala Widy, Veny Nur dan Denny Cak Nan, Om Adella dihadiri sekitar 20 ribu simpatisan Partai Demokrat dari berbagai daerah.

Mereka tumplek blek di Stadion Gajayana, Kota Malang, untuk menyaksikan orasi dari Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto yang didampingi oleh presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Akan tetapi, kampanye akbar tersebut menyisakan sampah-sampah di berbagai tempat di area Stadion Gajayana tempat Calon Presiden Prabowo Subianto berorasi berserakan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya mengatakan, bahwa sebelumnya pihaknya telah mendapat pemberitahuan tentang adanya kegiatan kampanye akbar tersebut, dan telah melakukan telaah untuk persiapan personil yang disiagakan untuk membantu panitia dalam membersihkan sampah.

"Sudah kita telaah untuk keberhasilan di sekitar kawasan stadion Gajayana untuk kebersihan sampah pasca kegiatan," ucapnya.

Pria yang akrab disapa Rahman ini menegasikan, di masa kampanye ini, DLH Kota Malang juga memiliki tugas untuk menjaga kondusifitas dan kebersihan Kota setempat.

"Di tahun politik ini, kami (DLH) juga bertugas untuk menjaga kondusifitas dan kebersihan Kota, itu tugas kami yang utama," tegasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan pantauan wartawan SuaraJatimPostm.com di lokasi ribuan simpatisan Partai Demokrat dan barisan pendukung Calon Presiden Prabowo Subianto dari berbagai daerah membirukan stadion Gajayana.

Mereka terpantau berkumpul di area Stadion Gajayana sejak pagi tadi, hal itu membuat sampah berserakan karena sembari menunggu, mereka para simpatisan dan pendukung yang hadir memakan makanan yang dibawa dari rumah mereka, dan bungkus makanan itu dibuang sembarangan.