Kadis PMD Nganjuk Sebut, Tidak Pernah Ada Laporan Program Pertades Hingga Desa di Jatikalen Rugi Ratusan Juta
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Nganjuk, Puguh Harnoto menyebut pihaknya tidak pernah mendapatkan laporan terkait Pertamina Desa (Pertades) yang berakibat rugi hingga ratusan juta yang dianggarkan melalui Dana Desa (DD)
Kabupaten Nganjuk, SJP - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Nganjuk, Puguh Harnoto menyebut, pihaknya tidak pernah mendapatkan laporan terkait Pertamina Desa (Pertades) yang berakibat rugi hingga ratusan juta yang dianggarkan melalui Dana Desa (DD)
Hal ini dikatakan Puguh menanggapi pemberitaan media ini sebelumnya yang menyebut jika ada keterkaitan dengan pihak Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD)
“Dalam permasalahn program desa, yakni Pertades di dua desa, yakni Jatikalen dan Munung pihaknya mengatakan tidak ada laporan di kantor, karena batas koordinasi hanya sampai di tingkat desa,” jelas Puguh saat ditemui di ruang kerjanya oleh suarajatimpost.com, Jumat (7/6/2024).
Ditambahkannya, program tersebut memang untuk pemasukan desa dan juga dianggarkan melalui Dana Desa (DD), kalaupun ada persoalan seperti ini, tentunya adminitrasinya di Desa terkait.
“Memang saya dengar mas, tapi sebelum saya masuk kesini, bahkan persoalan tersebut sudah dilaporkan ke kepolisian,” ujarnya.
Ia juga tidak menampik jika ada keterkaitan dengan pihak PMD, memang hal tersebut pernah dimediasi bersama pendamping Kemendes, untuk melakukan koordinasi menyangkut hal ini.
“Saat itu saya sudah tegaskan sejauh mana program tersebut, karena desa sendiri kerja sama dengan pihak ketiga,” ungkap mantan Camat Baton yang menduduki orang nomer satu di PMD Kabupaten Nganjuk ini.
Pembangunan aset Pertamina Desa (Pertades) yang sebelumnya dibangun melalui PT MTI di desa, salah satunya di Desa Jatikalen Kecamatan Jatikalen dengan menggunakan suntikan dana yang berasal dari desa masih belum jelas peruntukannya.
Bahkan, sebagian program Pertades tersebut tidak kunjung dikerjakan, hingga sampai hari ini pengelolaan dan kelanjutan dari pembangunan Pertades yang memiliki orientasi terhadap penjualan BBM layaknya Pertashop itu, belum jelas kapan akan dilanjutkan.
Dikonfirmasi, Kades Jatikalen Imam menerangkan, berdasarkan hasil komunikasi yang sempat dilakukan, pihak rekanan perusahaan yang bertanggung jawab atas bangunan Pertades di desanya tersebut, tidak kunjung diwujudkan sejak tahun 2021 hingga sekarang.
“Kami merasa dirugikan, apalagi dianggarakan dari Dana Desa, bukan saya tidak mau berurusan, semuanya sudah dilporkan di Polres Nganjuk oleh PT yang membidangi, namun hingga saat ini belum ada titik terang mas," ujar Imam saat dikonfirmasi melalu sambungan seluler.
Ditambahkan Kades, menurut penjelasan manajemen perusahaan yang bersangkutan. Proses tersebut sudah dilaporkan perusahaan dalam hal ini PT MTI dirugikan, diduga uangnya dibawa lari oleh oknum yang mengatasnamakan perusahaan.
"Makanya kami seharusnya yang melapor bukan dari pihak PT, karena kami yang dirugikan," tandasnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?