Mundjidah Wahab Beberkan Bukti Capaian Program di Hadapan Toga dan Tomas
Usai blusukan di pasar tradisional Peterongan, calon bupati Jombang nomor urut 1 Mundjidah Wahab diskusi bareng Tokoh Agama (Toga) dan Tokoh Masyarakat (Tomas) se-Kecamatan, di Dusun Nglongko, Desa Kebontemu, Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang.
JOMBANG, SJP - Usai blusukan di pasar tradisional Peterongan, Calon Bupati Jombang nomor urut 1 Mundjidah Wahab diskusi bareng Tokoh Agama (Toga) dan Tokoh Masyarakat (Tomas) se-Kecamatan, di Dusun Nglongko, Desa Kebontemu, Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang, Jumat (27/9/2024).
Bersama puluhan tokoh, Mundjidah beberkan capaian program selama periode menjabat lima tahun silam.
“Atas nama Paslon Mundjidah Sumrambah kami sampaikan terima kasih,” kata Mundjidah di hadapan puluhan tokoh di Kecamatan Peterongan.
Pihaknya mengajak untuk bersama-sama melakukan sosialisasi program mendatang dan sosialisasi capaian program selama kepemimpinan 5 tahun silam.
“Mari kita sosialisasikan bersama dimanapun berada baik lingkungan keluarga maupun sekitar,” lanjutnya.
Mundjidah Wahab saat itu tidak didampingi calon wakil Bupati Sumrambah, lantaran berbagi tugas untuk mensosialisasikan program di wilayah kecamatan lain.
“Ini tadi Mas Sumrambah di daerah Ngusikan, bagi tugas untuk sosialisasi program,” terang Mundjidah.
Di hadapan para tokoh dan tim relawan, putri pendiri NU ini membeberkan data capaian program yang sudah tercapai.
“Pondasi pembangunan yang sudah kita lakukan selama lima tahun silam mari kita lanjutkan, sudah teruji sudah terbukti dan alhamdulillah sudah dinikmati oleh masyarakat Jombang,” bebernya.
“Perkara kekurangan masih ada, karena terkendala saat itu dua tahun adanya Covid-19, tapi 9 program alhamdulillah sudah terpenuhi,” sambungnya.
Diungkap Mundjidah, capaian pengangkatan 80.000 tenaga kerja bukanlah pepesan kosong, walau diterpa pandemi Covid-19 kepemimpinan Mundjidah - Sumrambah mampu memberikan kesejahteraan untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Bahkan lebih dari janji 80.000 tenaga kerja.
“Selama 5 tahun kami mengangkat tenaga kerja 80.000 alhamdulillah walau ada Covid, bisa terserap lebih,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, selain adanya perusahaan, kearifan lokal seperti destinasi wisata Wonosalam, produk kopi dan susu dianggap mampu membuka lapangan kerja sebesar-besarnya.
Ditambah, pangangkatan guru diniyah yang ada di lembaga pendidikan.
Mundjidah menyebut, terbukanya lapangan kerja tak lepas dari pembangunan insfrastruktur. Mulai dari jembatan Ploso hingga pembangunan jalan akses wisata Wonosalam.
“Sejarah jembatan Ploso 2011 jamannya Pak Yanto bupati itu diusulkan kepada pemerintah pusat untuk dibangun, setelah Pak Yanto tidak jadi bupati bangunan itu tidak dilanjutkan kemudian 2018 waktu saya sama Pak Sumrambah jadi,” sebutnya.
Realisasi mega proyek pendongkrak ekonomi warga itu tak bisa lepas dari peran anggota DPR RI Sadareatuwati, Mundjidah menceritakan saat ia diundang ke Istana oleh Presiden Jokowi untuk diberi 3 program.
“Kami diundang presiden ke Istana Bogor saya datang, Pak Jokowi didampingi beberapa menteri, kami ditawari minta apa,” kata Mundjidah.
“Saya usulkan 3 program, pertama jambatan Ploso, pelebaran jalan provinsi dan gardu listrik. Karena jambatan Ploso ini ada 5 kecamatan sudah ditetapkan menjadi kawasan industri ini keputusan DPRD Provinsi Jawa Timur,” sambungnya.
Awalnya, sebelum ada pembangunan Ploso, pelebaran jalan dan gardu listrik, para investor enggan melirik Jombang untuk membuka industri, namun setelah itu realisasi saat ini banyak pabrik-pabrik yang dibangun, tentu itu menyerap tenaga kerja di Jombang.
“Jika saya sama Pak Sumrambah kembali mendapat amanah, saya akan melanjutkan program-program itu, itu yang kita teruskan,” tandasnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?