Desa Giripurno Hendak Dibuat TPA, Kades dan Warga Menolak

Rencana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Giripurno, Kota Batu, mendapat penolakan keras dari kepala desa setempat dan warganya. Meskipun dianggap sebagai solusi untuk masalah sampah di kota ini, beberapa kepala desa dan warga merasa bahwa TPA yang direncanakan tidak cocok untuk lingkungan mereka.

15 Sep 2023 - 01:45
Desa Giripurno Hendak Dibuat TPA, Kades dan Warga Menolak
Lokasi tempat pembuatan TPA pengganti TPA Tlekung di Desa Giripurno Kota Batu Kamis (14/09/2023) (Foto : Michel Sima/SJP)

Kota Batu, SJP - Rencana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Giripurno, Kota Batu, mendapat penolakan keras dari kepala desa setempat dan warganya.

Meskipun dianggap sebagai solusi untuk masalah sampah di kota ini, beberapa kepala desa dan warga merasa bahwa TPA yang direncanakan tidak cocok untuk lingkungan mereka.

Kepala Desa Giripurno Kota Batu, Suntoro mengatakan, dari informasi serta konfirmasi pemkot yang akan dibangun TPS sementara dan memiliki batas penampungan.

"Namun Jika untuk pembangunan TPA saya mewakili warga desa menolak pembangunannya dikarenakan akan berdampak pada lingkungan desa," kata dia kepada suarajatimpost.com saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Kamis (14/09/2023).

Dia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak lingkungan dan sosial yang mungkin ditimbulkan oleh pembangunan TPA di desanya.

"Kami sangat prihatin dengan rencana pembangunan TPA di wilayah kami. Ini adalah lingkungan pedesaan yang tenang, dan kami khawatir pembangunan TPA akan mengganggu ketentraman kami dan memengaruhi kualitas air dan udara," ujarnya.

Semua warga setuju dengan kepala desa mereka. Zulfi, seorang warga Desa Giripurno, menyatakan kekhawatirannya tentang dampak pembangunan TPA terhadap kesehatan dan lingkungan.

"Kami telah tinggal di sini selama bertahun-tahun dan kami tidak ingin lingkungan kami tercemar oleh TPA. Kami khawatir akan bau tak sedap, pencemaran air, dan masalah lainnya yang dapat memengaruhi kesehatan keluarga kami," kata mahasiswa Institut Asia, Kamis (14/09/2023).

Dia menjelaskan pemerintah seharusnya lebih mendengarkan pendapat mereka sebelum mengambil keputusan tentang pembangunan TPA.

"Kami merasa pendapat kami belum cukup didengar oleh pemerintah. Kami meminta agar pemerintah mendengarkan keprihatinan kami dan mencari solusi lain yang lebih sesuai untuk mengelola sampah di Kota Batu," ujarnya.

Dia menerangkan seharusnya pemerintah Kota Batu memberikan kesempatan untuk warga Kota Batu memilah sampah dari rumah dari pada membuat TPA baru.

"Saya berpendapat jika sebaiknya dilakukan sosialisasi ketiap tiap rumah cara memilah sampah dengan baik turun langsung dari dinas terkait," tandasnya. (*)

Pewarta: Michel Sima

Editor: Noordin 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow