Joko Widodo Serahkan Sertifikat Wakaf di Masjid Agung Sidoarjo
Jokowi tegaskan pentingnya sertifikat wakaf untuk mencegah terjadinya konflik dan sengketa lahan yang telah diwakafkan.
Sidoarjo, SJP - Presiden Joko Widodo serahkan 1.000 sertifikat tanah wakaf kepada para penerima, berpusat di Masjid Agung Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo pada Rabu(27/12/2023)
Jokowi tegaskan pentingnya sertifikat wakaf untuk mencegah terjadinya konflik dan sengketa lahan yang telah diwakafkan.
“Waktu diwakafkan nggak ada sertifikat, bapaknya sudah tidak ada misalnya, anaknya lho itu kok wakaf bapakku di tengah kota? Waduh ini nilainya bisa puluhan miliar, nah mulai. Disitulah mulai nanti yang namanya sengketa lahan dan itu kejadiannya di mana-mana,” ujar Presiden.
Presiden RI ini juga sebut saat ini terjadi banyak kasus sengketa lahan akibat tidak memiliki sertifikat.
Salah satu kasus adalah masjid di daerah Senayan, Jakarta, yang jadi sengketa karena tidak memiliki sertifikat.
Terlebih, nilainya juga sangat tinggi hingga ratusan miliar rupiah.
“Saya nggak usah sebutkan masjid apa ratusan miliar jadi ramai. Inilah pentingnya sertifikat wakaf pada sore hari ini kita berikan kepada Bapak Ibu sekalian, baik itu masjid, mushola, lembaga pendidikan, semuanya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden katakana bahwa sertifikat yang telah diserahkan dapat jadi dokumen hak hukum atas tanah yang telah diwakafkan.
Selain itu, sertifikat wakaf tersebut perjelas status hukum sehingga tidak terjadi sengketa di kemudian hari.
“Kalau cucunya nanti klaim ini punya kakek saya, bukan ini sudah tanah wakaf. Tunjukin sertifikat, rampung. Tapi kalau belum punya bisa itu bergulir di pengadilan dan bertahun-tahun akan menjadi sebuah sengketa,” ucap Presiden.
Jokowi berharap nantinya tempat ibadah yang dibangun di atas tanah wakaf telah miliki sertifikat.
Hal tersebut penting untuk pengembangan tempat ibadah di masa mendatang.
“Kita harapkan semuanya bisa kalau mau membangun masjidnya, mau memperlebar masjidnya, karena haknya sudah jelas, tenang,” tandasnya.
Sebelumnya, Jokowi juga hadiri penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Gelanggang Olah Raga (GOR) Delta Sidoarjo.
“Ini kita ingin mati-matian agar tahun depan itu bisa diselesaikan, tapi kalau kepleset mungkin masih 6 juta (sertifikat). Artinya tahun depannya lagi sudah semua lahan tanah di Indonesia di negara kita sudah pegang sertifikat semuanya,” ucap Presiden di GOR Sidoarjo.
Ia smpaikan sejumlah konflik dan sengketa tanah yang sering terjadi akibat tidak adanya sertifikat.
“Saya itu kalau masuk ke desa tuh di telinga saya selalu itu tahun-tahun 2015, 2016 urusan sertifikat Pak, urusan sertifikat Pak, sengketa Pak, konflik lahan Pak. Tapi masih ada 80 juta yang belum bersertifikat, baru 46 juta dari 126 juta yang harusnya bersertifikat,” tuturnya.
Padahal, menurutnya, sertifikat tanah adalah tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki sehingga keberadaannya penting untuk hindari terjadinya konflik dan sengketa lahan yang dapat terjadi.
“Artinya kalau ada sengketa Bapak Ibu dibawa ke pengadilan menang karena jelas punya alas hak hukum yang jelas yaitu yang namanya sertifikat hak milik. Ada tetangga yang jahil, ini tanah saya, bukan Pak ini tanah saya, buktinya ini. Mau apa?” ujar Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, ia nilai penyelesaian sertifikat tanah mampu redam permasalahan konflik lahan di daerah-daerah.
“Jangan dipandang mudah, kalau yang namanya sudah sengketa tanah itu pemilik itu mati-matian mempertahankan tanahnya betul? Bahkan saling membunuh kadang-kadang terjadi. Karena ini memang adalah tanda bukti hak kepemilikan tanah yang kita miliki,” tandas Presiden.
Beberapa tokoh yang turut dampingi Joko Widodo selama kunjungan di Sidoarjo adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.(**)
Sumber: BPMI Setpres
editor: trisukma
What's Your Reaction?