JFC 2023 Diawali WACI dan Pets Carnival,  Pesan Soal Industri dan Konservasi Lingkungan Muncul

WACI adalah karnaval yang diinisiasi Kemenparekraf yang berkolaborasi dengan JFC, untuk menyatukan budaya Indonesia melalui pagelaran karnaval spektakuler, yang dikuti oleh berbagai perwakilan dari daerah di Indonesia. 

05 Aug 2023 - 02:11
JFC 2023 Diawali WACI dan Pets Carnival,  Pesan Soal Industri dan Konservasi Lingkungan Muncul
Salah satu peserta WACI yang tampil dalam JFC 2023 di kabupaten Jember (Foto : Ulum/SJP)

Kabupaten Jember, SJP - Gelaran Jember Fashion Carnaval (JFC) tahun 2023 mengambil tema 'Timelapse Journey of the Earth', digelar selama tiga hari, sejak tanggal 4 sampai 6 Agustus 2023.

Gelaran di hari pertama, Jumat (4/8/2023), event bergengsi ini diawali dengan karnaval busana Wonderful Archipelago Carnival Indonesia (WACI) dan Pets Carnival, pada pukul 14.00 WIB.

WACI adalah karnaval yang diinisiasi Kemenparekraf yang berkolaborasi dengan JFC, untuk menyatukan budaya Indonesia melalui pagelaran karnaval spektakuler, yang dikuti oleh berbagai perwakilan dari daerah di Indonesia. 


Berbagai daerah yang tampil di WACI 2023, yang tergabung dalam Asosiasi Karnaval Indonesia (AKARI), diantaranya, Kabupaten Cirebon, DPD AKARI Provinsi Sulawesi Tenggara, DPC AKARI Kota Bandung, Mandalika Lombok Tengah, DPC AKARI Nganjuk, Kabupaten Barru, DPC AKARI Kabupaten Malang, Kabupaten Belitung Timur, DPC AKARI Provinsi Kepulauan Riau dan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.

"Sebenarnya untuk WACI ini, adalah sebuah kegiatan yang kita lakukan untuk membuat image atau nasional branding terkait Indonesia. Kenapa harus di Jember? Karena Jember adalah kota Carnaval Indonesia untuk dunia," kata Ketua Umum AKARI David K Susilo saat dikonfirmasi, Sabtu (5/8/2023).

Dipilihnya Jember sebagai kota untuk menampilkan pertunjukan spektakuler, kata David, karena kabupaten ini menjadi tempat lahirnya asosiasi karnaval.

"Satu-satunya asosiasi itu, dan hanya ada di Indonesia. Ya asosiasi karnaval yang ada di Jember. Karena keberadaan karnaval-karnaval itu, ya lahirnya di Jember," sambungnya.

Lahirnya AKARI, menurut penjelasan David, berasal dari cita-cita yang terbangun pada tahun 2013 lalu yang dibangun oleh mendiang Dynand Fariz.

"Almarhum mas Dynand Fariz membangun asosiasi karnaval ini. Karena keinginan kuat beliau adalah, bagaimana meneruskan adat budaya atau culture di Indonesia ini menjadi satu kesatuan yang utuh. Untuk membranding negara kita di mata dunia," jelasnya.

"Sehingga setiap tahun kita kedatangan rekan-rekan yang selama ini kita dampingi dan latih untuk datang ke Jember. Untuk membangun potensi yang sama, yakni pariwisata lewat (kegiatan) karnaval. Itu tujuan adanya WACI ini, dan sekarang berusia 9 tahun setelah lahir 2013 lalu," sambungnya.

Karnaval (WACI) dan Pets Carnival ini, David memaparkan, adalah sebuah mata rantai yang dibangun dalam gelaran JFC. Dirinya berpesan, bagaimana membangun sebuah konservasi tentang satwa dan juga lingkungan.

WACI berdiri dengan memperhatikan UU Kesehatan Hewan yang mengajarkan masyarakat untuk melindungi hewan-hewan yang ada di sekitar dan memberikan rehabilitasi bagi hewan yang memiliki tingkat kepunahan tinggi.

"Di situlah kepedulian kami lewat WACI dan Pets Carnival ini. Dengan maksud kita menyebarkan pesan, bahwa sebenarnya lingkungan hidup termasuk pets (satwa, red). Adalah bagian tidak terpisahkan dalam membangun sebuah ekosistem lingkungan di dunia. Bahwa masyarakat Indonesia, dan dunia membangun kepedulian untuk Pet ini," ulasnya.

Saat ini, WACI telah membina 11 daerah di Indonesia dan setiap tahunnya akan dikembangkan ke daerah lain. Hal ini perlu dikembangkan untuk melindungi satwa di Indonesia.

"Kita membina 11 daerah. Tiap tahun, kita berkeliling ke daerah lain yang juga kita bina. Kita masih punya tanggungan 514 kabupaten di Indonesia. Untuk selanjutnya kita latih dan dampingi, agar bisa mengangkat local wisdom (kearifan lokal) untuk bisa memiliki ciri khas dan tidak harus sama dengan JFC yang ada di Jember. Sehingga potensi mereka, menjadi marketing untuk pariwisata yang ada di Indonesia," tuturnya.

Untuk tahun ini, lanjutnya, terkait karnaval satwa atau Pets Carnival memiliki momen khusus dan dinilai lebih fenomenal.

"Karena sekelas Taman Safari datang ke Jember, dan memberikan pesan bahwa pets adalah bagian tidak terpisahkan dari ekosistem industri dan konservasi lingkungan," ucapnya. (*)

Editor : Queen Ve

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow