Pemprov Jatim Bakal Kucurkan Bantuan Pipanisasi untuk Korban Banjir di Tlogosari Bondowoso
Ada ratusan keluarga yang terdampak banjir pada 22 Desember 2024 lalu. Karena, saluran air bersih dari sumber mata air menuju rumah warga rusak parah.
BONDOWOSO, SJP – Penanganan pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Bondowoso sejak Desember 2024 dan awal Januari 2025, ternyata tidak mampu dianggarkan melalui belanja tidak terduga (BTT) yang bersumber dari APBD.
Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Bondowoso berharap ada bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur atau dari BTT Pemprov.
Bantuan itu diharapkan bisa digunakan untuk penanganan bencana di Desa Sulek dan Pakisan Kecamatan Tlogosari yang membutuhkan bantuan pipa, untuk menyalurkan air bersih ke rumah-rumah warga. Begitu juga penanganan dampak banjir bandang di Dusun Peh Desa Gunung Sari Kecamatan Maesan.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhi Karyono usai memberikan bantuan ke lokasi banjir di Maesan Bondowoso mengatakan, saat ini pihaknya sudah memutuskan akan menyalurkan bantuan anggaran melalui Pemprov Jatim.
Bantuan itu bersumber dari BTT Pemprov Jatim yang telah diputuskan untuk dialokasikan sebagai bantuan pipanisasi di lokasi terdampak bencana di Kecamatan Tlogosari. Bahkan, kata Adhi Karyono, jika diperlukan akan ada pengeboran air.
“Sudah kita putuskan untuk dibantu juga dari BTT nya Pemerintah Provinsi Jatim, untuk pipanisasi semua, kalau perlu kita bor air dan sebagainya. Kita sudah pastikan tadi dan saya sudah putuskan,” ungkapnya, Jumat (10/1/2025) di Pendopo Bupati Raden Bagus Assra Bondowoso.
Sampai saat ini, sejak terjadinya banjir dan tanah longsor di Desa Sulek Kecamatan Tologosari pada Minggu 22 Desember 2024 lalu, saluran air bersih dari sumber mata air di Dusun Legung Desa Sulek terputus.
Bahkan, sampai detik ini, belum ada bantuan pipanisasi untuk menyalurkan air dari sumber mata air di desa tersebut, sehingga warga di RT 3,4,8,9, 11 dan 12, tidak mendapatkan pasokan air untuk kebutuhan mandi dan konsumsi.
"Saat ini yang dibutuhkan warga Desa Sulek ini hanya 40 lonjor pipa paralon dengan panjang per lonjornya 6 meter dan ukurannya 3 dim. Jika itu teratasi, maka sekira 80-110 kepala keluarga akan mendapatkan pasokan air bersih," kata Shobriyanto, pengurus air dari sumber mata air Legung Desa Sulek.
Selain itu, warga Desa Pakisan juga membutuhkan bantuan pipanisasi . Karena, sumber mata air di sana terdampak banjir, sehingga warga di Dusun Sumber Mas, Babatan, Koanyar, Biyung, Sumber Balin, Sukorejo, Sukodadai, Krajan dan Suko Jawa, tidak mendapatkan pasokan air bersih. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?