Warga Sampang Temukan Bangkai Sapi di Pinggir Jalan, Disperta KP: Bukan PMK

Belum diketahui siapa pemilik sapi yang dibiarkan mati dan tergeletak di pinggir jalan itu

10 Jan 2025 - 15:57
Warga Sampang Temukan Bangkai Sapi di Pinggir Jalan, Disperta KP: Bukan PMK
Babinsa dan Babinkamtibmas serta warga Desa Baruh menyaksikan bangkai sapi yang dibiarkan tergelatak di pinggir jalan oleh pemiliknya (Fadil/SJP)

SAMPANG, SJP - Warga Dusun Bansokah, Desa Baruh, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang dikagetkan dengan penemuan bangkai sapi di pinggir jalan. Penemuan itu sekira pukul 00:00 WIB dini hari.

"Kami masih belum tahu penyebab kematian sapi yang di buang oleh orang ini. Penyebab kematiannya masih akan diperiksa untuk dites laboratorium oleh pihak puskeswan. Tapi sapi langsung dikubur,” terang Penjabat (Pj) Kepala Desa Baruh, Abdul Fatah, Kamis (9/1/2025).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang, Suyono mengaku tidak tahu siapa pemilik sapi tersebut. Namun dari hasil pemeriksaan, sapi yang mati di Desa Baruh itu diperkirakan sudah lebih dari satu hari.

"Jadi sudah terlambat informasi yang masuk ke kami," ucapnya, Jumat (10/1/2025).

Sementara ini, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian sapi tersebut. Termasuk apakah karena terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau justru dijangkit penyakit lainnya.

"Namun dari hasil pemeriksaan kami, bukan karena PMK," ungkapnya.

Lebih lanjut, Suyono menjelaskan ciri-ciri sapi yang terjangkit PMK. Salah satunya, sapi mengeluarkan liur dari mulutnya. Selain itu, sapi mengalami demam dan pada bagian lidah, gusi, serta hidung melepuh dan berisi cairan.

"Biasanya, sapi tidak mampu berjalan. Air liurnya berlebihan dan nafsu makan hilang," paparnya.

Kendati begitu, pihaknya meminta agar masyarakat tidak perlu panik. Sebab, pada musim seperti saat ini, memang banyak penyakit yang menyerang hewan ternak. Mulai dari PMK, BEF, hingga jenis penyakit yang lain.

“Maka ketika ada sapi sakit, segera melapor. Kami di lapangan siap memeriksa," tegas Suyono.

Sebelum merebaknya PMK, pihaknya mengaku rutin memberikan pelayanan kesehatan untuk hewan ternak. Mulai dari memeriksa kesehatan, hingga memberikan vitamin. Ke depan, pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

 "Dan kami juga rutin memeriksa setiap pasar sapi. Selanjutnya, kami akan bekerja sama dengan pihak BPBD," pungkasnya.

Untuk diketahui, persebaran PMK di Kabupaten Sampang sejak bulan November 2024 hingga Januari 2025, sebanyak 510 ekor sapi terkonfirmasi terjangkit PMK. Beruntung, sebanyak 256 ekor sapi berhasil disembuhkan. (*)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow