Jalur Tengkorak Banjarsari Minta Tumbal Lagi, Pejalan Kaki Tewas Korban Tabrak Lari

Warga sekitar yang melihat kondisi jasad korban, histeris dan tak kuasa menahan haru. Oleh warga dan petugas dari Unit Laka Lantas, jenazah korban dievakuasi ke Kamar Mayat RSUD Dr. Mochammad Saleh untuk diotopsi.

25 May 2024 - 15:45
Jalur Tengkorak Banjarsari Minta Tumbal Lagi, Pejalan Kaki Tewas Korban Tabrak Lari
Evakuasi jenazah korban tabrak lari di Jalur tengkorak pantura Banjarsari, Kabupaten Probolinggo. (Armandsyah/SJP)

Kabupaten Probolinggo, SJP - Seorang pejalan kaki di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, jadi korban tabrak lari. Korban ditemukan warga sekitar tergeletak bersimbah darah di jalur Pantura Probolinggo, Surabaya.

Informasi yang dihimpun, korban bernama Ansori (52), warga Dusun Bibis, Desa Lemah Kembar, Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Kecelakaan maut itu, terjadi ketika korban usai ambil wudhu di sungai sekitar lokasi, pada Sabtu 25 Mei 2024, sekitar pukul 04.30 WIB.

Kasatlantas Polresta Probolinggo, AKP Tommy Hermawan, membenarkan kecelakaan maut tersebut.

“Semula korban hendak menyeberang jalan, dari utara ke selatan. Kemudian disaat bersamaan, melaju truk yang tidak diketahui identitasnya, dengan kecepatan tinggi, diduga sopir tidak memperhatikan kondisi lalu lintas saat itu sehingga menabrak korban,” kata Tommy, Sabtu (25/5/2024) siang.

Warga sekitar yang melihat kondisi jasad korban, histeris dan tak kuasa menahan haru. Oleh warga dan petugas dari Unit Laka Lantas, jenazah korban dievakuasi ke Kamar Mayat RSUD Dr. Mochammad Saleh untuk diotopsi.

“Kami sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut, memeriksa saksi dan CCTV di sekitar lokasi kejadian,” tandas Tommy.

Terpisah, warga sekitar menyebut, korban punya kebiasaan unik. Yakni wudhu di sungai besar tepi jalan tersebut. Setiap hendak sholat berjamaah. Sebelum kejadian, korban juga usai wudhu lalu beranjak hendak sholat subuh berjamaah.

“Beliau itu kata keluarganya, punya kebiasaan ambil wudhu di sungai. Tapi pagi ini, begitu selesai wudhu, sudah ditemukan meninggal. Jadi korban tabrak lari,” katanya.

Hingga saat ini, belum diketahui kendaraan yang menabrak korban, yang menyebabkan luka parah dan hilangnya nyawa.

Jalur tersebut, kata Zainudin, merupakan jalur tengkorak. Setiap kecelakaan di lokasi tersebut, berakibat fatal.

“Selain jalur cepat, juga penerangan di sekitar jalan juga kurang,” imbuhnya.

Tak hanya itu, lokasi kejadian ada jembatan yang menyempit. Lokasinya berada di sebelah timur masjid jami masjid jami Raudhatul Muttaqin. Sementara jalur di barat dan timur jembatan itu, sudah mengalami pelebaran jalan. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow