Pameran "Two Nation" di Surabaya: Merajut Kembali Ikatan Indonesia-Australia Lewat Sejarah

Pameran "Two Nations: a Friendship is Born" di Surabaya merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia, mengangkat peran penting Australia dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

19 Nov 2024 - 21:31
Pameran "Two Nation" di Surabaya: Merajut Kembali Ikatan Indonesia-Australia Lewat Sejarah
Konsul Jenderal Australia Glen Askew bersama Deputi Kepala BI Jatim, Pjs Wali Kota Surabaya, dan Pj Sekda berkeliling dalam pameran

SURABAYA, SJP - Hubungan Indonesia dan Australia memiliki sejarah panjang dan kaya yang mengakar lebih dari sekadar diplomasi formal antara dua negara. Bermula dari interaksi antarindividu hingga kolaborasi lintas sektor, kedua negara telah membangun ikatan yang melampaui batas-batas geografis dan diplomatik. 

Peringatan 75 tahun hubungan diplomatik pada tahun ini menjadi momen penting untuk melihat kembali akar hubungan ini, dimulai dari masa-masa ketika Australia menunjukkan dukungannya terhadap kemerdekaan Indonesia dan berlanjut hingga kini dalam bentuk kerja sama di berbagai bidang.

Pameran bertajuk "Two Nations: a Friendship is Born" yang dibuka hari ini di Museum De Javasche Bank, Surabaya, membawa pengunjung menyusuri jejak sejarah dukungan kuat Australia bagi Indonesia dalam perjuangan kemerdekaannya. 

Tampak hadir dilokasi yakni tamu undangan, meliputi Deputi Kepala BI Jatim, Muhammad Noor Nugroho, Pjs Wali Kota Surabaya, Restu Novi Widiani,  hingga Pj Sekda Provinsi Jawa Timur, Bobby Soemiarsono. Bersama dengan Glen, mereka juga turut meresmikan pembukaan pameran tersebut.

Pameran ini tidak hanya menampilkan berbagai dokumen, foto, dan laporan berita dari era pasca-kemerdekaan, tetapi juga menjadi simbol penting dalam upaya mempererat kembali hubungan antar masyarakat Indonesia dan Australia.

“Tahun ini kita merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Australia dan Indonesia. Namun, hubungan kedua negara kita sudah terjalin jauh sebelum itu,” ungkap Konsul Jenderal Australia untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah, Glen Askew, Selasa, (19/11/2024).

Ia menyoroti bahwa Australia adalah negara pertama yang mengirim misi diplomatik untuk menemui Presiden Soekarno pasca-proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. 

Dukungan kuat dari masyarakat Australia bahkan terlihat melalui blokade Armada Hitam terhadap kapal Belanda, di mana banyak warga Australia terlibat dalam gerakan untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.

Pada kesempatan wawancara, Glen mengungkapkan bahwa upaya untuk memperkuat hubungan antarmasyarakat menjadi fokus utama diplomasi antara kedua negara ke depan. 

“Bagi saya, saya pikir hubungan antar masyarakat bisa dieratkan lagi. Pameran ini bukan hanya soal diplomasi pemerintah, tetapi juga soal memperkuat ikatan antara masyarakat kita,” ujar Glen.

Ia berharap, lewat pameran ini, masyarakat Surabaya dapat melihat peran signifikan yang dimainkan Australia dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia dan menjadikan kenangan tersebut sebagai inspirasi untuk mempererat persahabatan kedua negara.

Tak hanya itu, ia menambahkan bahwa interaksi budaya dan sejarah yang diusung pameran ini dapat menjadi sarana untuk membangun kembali rasa kedekatan antara Indonesia dan Australia.

"Saya ingin melihat kembali hubungan erat antar masyarakat kita, dan inisiatif seperti ini merupakan langkah awal untuk memperkuat fondasi hubungan tersebut," imbuhnya.

Selain pameran ini, perjalanan sejarah interaksi kedua negara telah dimulai jauh sebelumnya. Pada 1935, maskapai nasional Australia, QANTAS, melakukan penerbangan internasional pertamanya dan mendarat di Surabaya sebagai bagian dari “jalur kanguru.”

Sementara itu, di Banyuwangi, Glen baru saja mengunjungi Asrama Inggrisan, situs yang pada 1870 menjadi stasiun kabel telegraf bawah laut pertama yang menghubungkan Australia dengan Asia dan Eropa melalui Indonesia.

Pameran ini terbuka untuk umum mulai 19 November hingga 6 Desember 2024 di Museum De Javasche Bank. Setelah di Surabaya, pameran akan melanjutkan perjalanannya ke Yogyakarta, setelah sebelumnya juga digelar di Jakarta dan Makasar. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow