Intip Kisah Mabruroh Merinstis Usaha Buket di Gang Sempit, Hanya Bermodal Nekat dan Uang Rp 30 Ribu

Berawal dari rasa penasaran tentang cara membuat buket seperti yang dia dapat dari teman-temannya saat wisuda

11 Jan 2025 - 18:05
Intip Kisah Mabruroh Merinstis Usaha Buket di Gang Sempit, Hanya Bermodal Nekat dan Uang Rp 30 Ribu
Mabruroh sedang merapikan buket di tokonya di Jalan Kramat 1, Gang F, Desa Kasenih, Sampang. (Fadil/SJP)

SAMPANG, SJP - Menjamurnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Sampang, tak menyurutkan niat Mabruroh, perempuan asal Jalan Kramat 1, Gang F, Desa Kasenih, Kecamatan Sampang, untuk merintis usaha buket.

Meski perempuan kelahiran 24 April 1999 itu tidak punya keterampilan merangkai sesuatu menjadi barang berharga. Namun dengan modal nekat, akhirnya usaha buketnya dengan nama toko Meebb Buket, sukses dan berjalan hingga hari ini.

Saat ditemui di kediamannya, perempuan berusia 26 tahun itu mengaku mulai merintis usaha buket itu sejak tahun 2021. Mulai dengan tertatih-tatih, hingga akhirnya tetap menjadi sumber penghidupan hingga sekarang.

"Modal awal tiga puluh ribu. Uang itu hasil saya magang di Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz, red)," ungkapnya, Sabtu (11/01/2025).

Namun, saat Moh. Yuzarsif, anak pertamanya lahir, Mabruroh memutuskan untuk berhenti bekerja di Baznaz. Dia lebih memilih untuk fokus mengembangkan usaha buketnya. Sambil lalu merawat anak kesayangannya itu.

"Sebelum berhenti dari Baznaz, saya sudah dulu usaha buket dan sudah berjalan juga," ucapnya.

Istri dari Zaiful Bahar (31), warga Kabupaten Pamekasan itu mengatakan, meski hanya menekuni keterampilan meracik kertas menjadi barang menarik, bukan berarti usahanya itu tidak punya latar belakang.

Ceritanya, Mabruroh mulai termotivasi untuk menekuni usaha buket sejak menempuh pendidikan di Institut Agama Islam Nazhatut Thullab (IAI NATA) Sampang. Ketika lulus pada tahun 2021, pengalaman itu menjadi ingatan kolektif yang tidak bisa dilupakannya.

"Waktu itu, saya mengikuti sidang kelulusan. Saya melihat banyak orang memberi buket, bunga, dan sebagainya. Saya pikir kok bagus, cantik,” ujarnya sembari berusaha mengingat momen tersebut.

Sejak itulah, Mabruroh mulai berpikir untuk mengembangkan usaha buket. Akhirnya dia mencobanya. Dia memulainya dengan cara meniru buket yang dia dapat dari pemberian teman-temannya.

Tidak menunggu waktu lama, Mabruroh segera membeli bahan-bahan dan mulai merangkai. Hasilnya, buket karya tangannya diunggah ke media sosial seperti WhatsApp. Ternyata ada yang tertarik dan mulai ada yang membeli.

Dari situ, Mabruroh semakin termotivasi. Kesadaran akan pentingnya digitalisasi, usaha rumahan itu lalu dijual dengan memanfaatkan berbagai media sosial. Mulai dari Facebook, TikTok dan Instagram. Meskipun dalam sehari, hanya ada dua hingga tiga orang pembeli.

Menariknya, usaha buket ternyata memiliki bulan keberuntungan. Di saat momentum tertentu usahanya bisa ramai pembeli. Seperti pada saat hari guru, acara wisuda dan saat musim pernikahan.

"Jika dikalkulasikan selama sebulan, penghasilan saya rata-rata satu juta rupiah," ungkapnya.

Usaha rumahan itu memang sengaja dipilihnya. Karena jika membuka usaha di luar rumah, Mabruroh memerlukan modal yang lebih besar. Dia harus sewa tempat dan membayar karyawan. Jika di rumah, dia bisa berusaha sembari menjaga anaknya.

"Karena kalau buket tidak setiap hari ramai pembeli," tutur perempuan yang menikah pada tahun 2022 itu.

Mabruroh belajar membuat buket secara otodidak. Sesekali dia akan melihat video tutorial di YouTube. Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain seperti kertas dan gabus. Supaya kokoh menggunakan kardus. Bisa ditambah bunga dan pita, boneka, snack dan uang kertas.

"Tapi yang pasti tergantung permintaan," katanya.

Mabruroh mengakui, usaha tersebut dilakukan untuk menambah pendapatan rumah tangga. Meski hasilnya tidak banyak, namun dengan usaha itu dia juga bisa membantu meringankan beban suami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kalau harga, dari kisaran lima belas ribu rupiah, hingga delapan puluh lima ribu rupiah. Variannya, ada buket uang, bunga dan request. Kami juga menerima pesanan jasa desain undangan dan kartu nama," pungkasnya. (*)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow