Ini Profil Ponidi Sekop Asal Jember Yang Tengah Viral  

Meskipun sekarang telah menjadi figur publik terkenal. Ponidi mengaku tidak akan melepas jabatan sebagai perangkat desa

09 Aug 2024 - 14:30
Ini Profil Ponidi Sekop Asal Jember Yang Tengah Viral  
Ponidi saat di tempat kerja sebagai perangkat desa di Balung Jember.(Ulum/SJP)

Kabupaten Jember, SJP-  Ponidi adalah seorang pria asal Desa Balung Kidul Kecamatan Balung Jember yang tengah viral melalui lagu berjudul "Sekecewa Itu" milik Angga Candra di Youtube PONIDI Official. 

Pria yang menjabat sebagai Kaur Kesra itu makin populer gara-gara menambahkan kata 'Sekop' ketika melantunkan lagu.

Julukan Sekop itulah yang membuatnya populer dan diundang stasiun televisi nasional dalam program Brownis serta mendapatkan pekerjaan endorse untuk beberapa produk serta dan diundang dalam berbagai kegiatan.

Selain itu, Ponidi juga sempat tampil di Youtube DC Production milik Deny Caknan dengan menyanyikan lagu berbahasa Jawa yang berjudul Langgeng Dayaning Rasa (LDR).

Saat ditemui di sela sela pekerjaan, Ponidi masih bekerja melayani masyarakat di Balai Desa Balung Kidul Kecamatan Balung Jember dengan pakaian dinas lengkap, Jum'at (9/8).

Terlihat, Ponidi menggunakan kemeja warna putih dan celana kain warna hitam. Pria ini juga nampak sibuk mengoperasikan laptop di ruang kerjanya di kantor desa yang berada di kawasan Jember Selatan ini.

"Kalau kegiatan banyak, tapi kalau di Desa saya bagian Kesejahteraan, yang ngurusi bantuan bantuan kayak PKH. Kalau buat rekaman konten bisanya saya lakukan saat malam hari, asal tidak ada acara di kantor desa," kata Ponidi.

Sementara untuk pembuatan video klip, Ponidi mengaku melakukannya ketika hari libur. Hal tersebut sengaja dilakukan, supaya tidak mengganggu pelayanan masyarakat.

"Sabtu minggu kan aku libur, itu saya buat video klip. Jadi tidak mengganggu pekerjaan di kantor (desa)," ungkapnya.

Dia mengaku merintis konten cover lagu sejak 2019. Namun baru viral pada 2024 gara-gara melakukan senggak 'sekop' saat menyanyikan lagu berjudul Sekecewa Itu.

"Mungkin sekarang banyak orang menyangka sekarang saya enak sudah terkenal. Tetapi kan mereka tidak tahu perjuangannya, tahunya hasilnya. Padahal saya buat konten itu sampai kehujanan juga, ada itu video klip saat hujan," cerita Ponidi.

Isi dalam kontennya, kata Ponidi, berisi beberapa genre musik, mulai tembang lagu bahasa Osing Banyuwangi, Jawa, Pop bahkan shalawatan.

Ponidi menuturkan, pembuatan konten cover lagu di media sosial awalnya, hanya sebatas menyalurkan hobi semata. Sebab sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah suka karaoke. "Ceritanya gitu kebetulan ada lomba karaoke antar kelas (di SMP) kemudian saya ikut lombanya. Namun SMA kelas satu hingga tiga tidak pernah nyanyi," ulasnya.

Lalu pada awal 2020, Ponidi bilang melihat story whatsapp pemilik makelar sepeda motor yang memposting studio rekaman video klip di Balung Jember.   "Akhirnya saya kontak orangnya, agar saya juga direkam untuk membuat video klip. Orangnya ternyata setuju, sejak saat itu saya bisa buat konten video dengan jumlah banyak," jelasnya.

Pondini mengungkapkan pengunaan kata Sekop untuk tambahan lagu setelah melihat penampilan pedangdut bernama Mbak Nonik, yang menggunakan jargon tersebut. "Akhirnya saya bikin, tetapi dengan gaya berbeda. Kalau Mbak Nonik kan yang senggak adalah gitaris dan pengiringinnya. Tetapi kalau senggak sekop yang saya gunakan, itu saya sendiri lalu saya upload pada Hari Sabtu malam di Youtube," katanya.

Kemudian pada Minggu siangnya, dia mengunggah lagi lagu Sekecewa Itu dengan senggak Sekop di tiktok berdurasi 30 detik. Ternyata view-nya banyak dan tembus 5 juta penonton. "Saya terkejut langsung dan saya memprediksi viral pasti. Ternyata benar trending beneran sampai sekarang. Hingga saya diundang dalam acara Brownis dan Pagi-pagi Ambyar," ulasnya.

Meskipun sekarang telah menjadi figur publik terkenal. Ponidi mengaku tidak akan melepas jabatan sebagai perangkat desa. "Kalau suruh milih, saya pilih dua duanya. Karena saya merasa mampu (melakukanya) . Sebab saya mulai semua ini dari perangkat desa jadi saya tidak bisa memilih di antara keduanya," katanya.

Oleh karena itu, Ponidi menyatakan hanya menerima undangan manggung saat malam hari atau pun hari libur. Supaya tidak menggangu pekerjaan di balai desa.

"Kalaupun saat manggung, mungkin saya hanya nyanyi dua lagu, tiga lagu. Setelah itu pulang wes, biar tidak capek," imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Desa (Sekdes) Balung Kidul Nur Wahyuningsih mengaku mendukung Ponidi berkarier di dunia entertainment.

"Kalau komentar kami tidak ada. Tetapi kalau dukungan kami mendukung sebab membawa nama desa juga kan," tanggapnya.

Nur mengungkapkan Ponidi merupakan perangkat desa yang cukup profesional selama melayani masyarakat. Khususunya, saat mengurusi bantuan sosial bagi warga miskin.

"Mas Ponidi menjadi perangkat desa sejak 2019. Aktifitas Mas Ponidi sama, baik sesudah maupun sebelum jadi artis pun sama tidak ada yang berubah," paparnya.

Dia mengutarakan, masyarakat Desa Balung Kidul mengenal Ponidi, sebagai pribadi yang mudah bergaul dan komunikatif terhadap orang lain.

"Orangnya humble dan kalau ditanya orang itu juga respons. Kalau latar belakang keluarga mas Ponidi itu petani," Imbuh Nur.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow