Ikuti Pelatihan Menjahit, 100 WBP Lapas Pasuruan Tak Bingung Lagi Kerja Apa Pascabebas
Pelatihan ini memberikan saya kepercayaan diri untuk bisa hidup lebih baik setelah bebas nanti.
KOTA PASURUAN, SJP — Sedikitnya, 100 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pasuruan mengikuti program pembinaan kemandirian berupa pelatihan menjahit di bidang konveksi.
Program itu merupakan salah satu langkah strategis dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk membekali para WBP dengan keterampilan praktis yang dapat diaplikasikan setelah mereka selesai menjalani masa hukuman.
Di tengah upaya peningkatan kualitas rehabilitasi, Lapas Pasuruan mengedepankan pendekatan pembinaan berbasis kemandirian guna membuka peluang baru bagi para narapidana, baik dalam hal wirausaha mandir, maupun kemampuan bekerja di sektor industri kreatif seperti konveksi.
Dalam program itu, para WBP tidak hanya diajarkan keterampilan dasar menjahit, tetapi juga diajarkan standar-standar produksi yang berlaku di industri konveksi nasional. Sehingga hasil pelatihan itu diharapkan memiliki daya saing di pasaran.
Program itu diselenggarakan melalui kerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk lembaga-lembaga pendidikan vokasi serta perusahaan garmen. Hal itu untuk memastikan kualitas pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan industri.
Hasil produksi yang dihasilkan oleh para WBP Lapas Pasuruan itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sandang masyarakat, khususnya di berbagai wilayah yang membutuhkan bantuan distribusi pakaian.
Kepala Lapas Pasuruan, Ma'ruf Prasetyo Hadianto mengatakan, program itu tidak hanya bertujuan untuk membekali para WBP dengan keterampilan, tetapi juga menjadi sarana bagi mereka untuk berkontribusi langsung kepada bangsa dan negara.
“Melalui program ini, kami berharap para WBP dapat memiliki kesempatan kedua untuk mengembangkan potensi diri mereka, dan dengan bekal keterampilan ini, mereka bisa kembali ke masyarakat dengan kemampuan yang lebih baik,” ucapnya, Ahad (20/10/2024).
Salah satu WBP peserta pelatihan, Iqbal Piti menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan. Dia mengaku menemukan harapan baru untuk masa depannya setelah mengikuti pelatihan tersebut.
"Pelatihan ini memberikan saya kepercayaan diri untuk bisa hidup lebih baik setelah bebas nanti. Saya berharap keterampilan menjahit ini bisa menjadi bekal untuk membangun usaha sendiri atau bahkan bekerja di pabrik konveksi nantinya," ucapnya dengan penuh optimisme. Ahad (20/10/2024).
Inisiatif itu tidak hanya memberikan bekal kemandirian kepada WBP, tetapi juga menjadi bagian dari solusi dalam membantu memenuhi kebutuhan sandang nasional, serta memperkuat upaya reintegrasi sosial bagi para WBP setelah mereka menyelesaikan masa hukumannya. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?