Flare Jambaran Tiung Biru-Bojonegoro Membesar Selama Empat Jam

Proyek Strategis Nasional Jambaran Tiung Biru (JTB) yang dioperatori Pertamina EP Cepu  di Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro itu lebih besar dari biasanya.

12 Jan 2024 - 06:15
Flare Jambaran Tiung Biru-Bojonegoro Membesar Selama Empat Jam
Flare lapangan gas JTB tampak pada siang hari. Foto: (Abrori/SJP)

Kabupaten Bojonegoro, SJP- Flare lapangan unitisasi gas Jambaran Tiung Biru (JTB) membesar pada Kamis (11/1/2024) malam, selama kurang lebih empat jam, yakni sekitar pukul 19.30 hingga 23.30 WIB.

Proyek strategis nasional (PSN) yang dioperatori oleh Pertamina EP Cepu (PEPC) di Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro itu lebih besar dari biasanya.

Kepala Desa (Kades) Bandungrejo Sapani, membenarkan adanya peristiwa tersebut saat dikonfirmasi via pesan whatsapp.

"Ya mas, membesar sekitar empat jam, dari 19.30 WIB," ungkapnya, Kamis (11/1/2024) malam.

Sapani mengaku jika pihak PEPC telah informasikan jika sedang melanjutkan proses menaikan produksi menuju kapasitas maksimum guna memenuhi nominasi target sales gas, dan dalam proses ini ada potensi flaring akan lebih besar dari biasanya.

"Info dari pihak PEPC bahwa malam ini flare akan membesar karena ada proses menaikan produksi," tandas Sapani.

Sementara itu Rahmat Drajat, Manager Communication Relation, Community Involvement and Development (Comrel CID) PEPC Zona 12 menerangkan, saat ini pihaknya sedang melakukan serangkaian kegiatan sebagai upaya meningkatkan kapasitas produksi.

"Kami sedang melakukan serangkaian peningkatan kapasitas produksi," terangnya.

Kegiatan yang dijalankan ini mungkin dapat menimbulkan perubahan rona suara dan flare di area sekitar, namun masih dalam kapasitas operasi normal JTB.

Rahmat Drajat lanjutkan, dalam menjalankan operasinya di lapangan gas JTB, pihaknya mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) yang mengedepankan aspek keselamatan, dengan tim siap siaga untuk mendukung kelancaran operasi.

"Dalam menjalankan operasi, kami mengacu pada SOP," pungkasnya.

Namun saat ditanya apakah sudah menerapkan teknologi CSS dan CCUS dalam kegiatan ekploitasinya, pihak PEPC belum memberikan jawaban.

Sebagai informasi, teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) merupakan tren baru dalam menhadapi transisi energi demi mencapai target Net Zero Emission (NZE) global. (*)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow