Ekonomi Digital Indonesia Capai US$ 90 Miliar pada 2024, Tumbuh 13 Persen dari Tahun Sebelumnya

Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai gross merchandise value (GMV) sebesar US$ 90 miliar (sekitar Rp 1.422 triliun) pada tahun 2024

14 Nov 2024 - 13:08
Ekonomi Digital Indonesia Capai US$ 90 Miliar pada 2024, Tumbuh 13 Persen dari Tahun Sebelumnya
Ilustrasi ekonomi digital (Foto: Freepik)

Suarajatimpost.com - Google Indonesia, bersama Temasek dan Bain & Company, melaporkan bahwa ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai gross merchandise value (GMV) sebesar US$ 90 miliar (sekitar Rp 1.422 triliun) pada tahun 2024. Angka ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya.

Veronica Utami, Country Director Google Indonesia, menjelaskan bahwa laporan tahunan ini menggunakan metodologi penelitian yang komprehensif dan mencakup enam sektor utama dalam ekonomi digital Indonesia. Sektor-sektor tersebut antara lain:

  1. E-commerce  
  2. Pengantaran makanan  
  3. Transportasi  
  4. Online travel  
  5. Online media  
  6. Layanan keuangan digital  

Veronica menekankan bahwa e-commerce tetap menjadi sektor utama yang mendorong perekonomian digital Indonesia. 

“E-commerce adalah penggerak utama perekonomian digital Indonesia. Namun, semua sektor digital lainnya juga mengalami pertumbuhan signifikan,” ujar Veronica dalam paparannya di kantor Google Indonesia, Jakarta, pada Rabu (13/11/2024).

Dengan pertumbuhan yang pesat, perekonomian digital Indonesia kini menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, bahkan negara-negara lain di kawasan ini juga mencatatkan kenaikan dua digit dalam perekonomian digital mereka. 

"Semua negara di Asia Tenggara tumbuh di atas 10%, dan beberapa negara bahkan mencatatkan pertumbuhan lebih dari 20%. Indonesia sendiri terus menunjukkan pertumbuhan yang solid, yaitu 13% year-on-year, yang menjadikan kita tetap sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," tambah Veronica.

Diperkirakan pada akhir tahun ini, ekonomi digital Indonesia akan tetap bertumbuh dengan angka yang kuat, mencapai US$ 90 miliar, meskipun ukurannya sudah sangat besar.

Faktor Penyumbang Pertumbuhan Tiga Kali Lipat

Veronica mengungkapkan bahwa pertumbuhan pesat ekonomi digital Indonesia dalam beberapa tahun terakhir—yang tercatat tiga kali lipat—merupakan hasil kolaborasi ekosistem yang solid dalam mengatasi berbagai tantangan. Ada beberapa faktor yang turut mendukung keberhasilan ini:

  1. Peningkatan Akses Internet – Jangkauan internet yang semakin luas di seluruh Indonesia.  
  2. Peningkatan Keterampilan SDM – Kemampuan sumber daya manusia Indonesia untuk berkompetisi dalam dunia digital.  
  3. Kepercayaan Digital – Meningkatnya kepercayaan terhadap platform digital, yang meliputi masalah pendanaan dan monetisasi.

Veronica juga menyatakan optimisme terhadap masa depan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Dia percaya bahwa tren positif ini akan berlanjut, didorong oleh dua faktor utama: 

  1. Fondasi Ekonomi yang Semakin Kuat – Ekonomi digital Indonesia terus memperkuat dirinya seiring dengan infrastruktur yang lebih baik.  
  2. Potensi Penuh Kecerdasan Buatan (AI) – Penggunaan AI yang semakin luas diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif di masa depan.

“Dengan dua faktor ini, kami yakin pertumbuhan ekonomi digital Indonesia akan terus berlanjut dan semakin besar di masa yang akan datang,” tutup Veronica. (**)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow