Melek Politik, Partisipasi Pemilih Kota Batu di Pilkada 2024 Meningkat Dibandingkan Pilkada 2017

KPU Kota Batu berharap, tren positif ini dapat terus berlanjut di masa mendatang. Hal itu sebagai bentuk penguatan demokrasi yang bersifat partisipatif dan berkualitas.

03 Dec 2024 - 15:31
Melek Politik, Partisipasi Pemilih Kota Batu di Pilkada 2024 Meningkat Dibandingkan Pilkada 2017
Masyarakat saat menggunakan hak suara dalam pemilu di Kota Batu (Arul/SJP)

KOTA BATU, SJP – Tingkat partisipasi masyarakat Kota Batu dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 meningkat dibanding pilkada sebelumnya.

Berdasar data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu, partisipasi pemilih di Pilkada 2024 mencapai 85 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT). Meningkat 5 persen dari Pilkada 2017 yang hanya 80 persen.

Karena peningkatan itu, Anggota KPU Kota Batu Divisi Teknis Penyelenggaraan, Thomi Rusy Diantoro mengapresiasi antusiasme warga Kota Batu dalam menggunakan hak pilihnya.

“Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini. Angka partisipasi yang mencapai 85 persen tidak hanya melampaui target. Tetapi juga mencerminkan kesadaran masyarakat Kota Batu akan pentingnya memilih pemimpin daerah,” ucapnya, Selasa (3/12/2024).

Thomi menjelaskan, KPU menargetkan tingkat partisipasi masyarakat di kisaran 82 hingga 85 persen pada pilkada tahun ini. Baginya, tingkat partisipasi pemilih hasil yang melampaui target itu menjadi pencapaian tersendiri.

“Kami bersyukur. Semua tahapan pilkada berjalan lancar dan aman. Berkat sinergi dari berbagai pihak. Seperti KPU, Bawaslu, APH, serta elemen masyarakat lainnya,” imbuhnya.

Thomi menyebut, tingginya partisipasi masyarakat ini merupakan hadiah luar biasa. Hal itu sekaligus menggambarkan peningkatan kesadaran masyarakat Kota Batu terhadap pentingnya terlibat dalam pembangunan demokrasi.

KPU Kota Batu mengaitkan keberhasilan ini dengan sejumlah langkah strategis yang mereka terapkan. Antara lain, masifnya sosialisasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Seperti komunitas pemuda, tokoh agama, dan organisasi kemasyarakatan (ormas).

Selain menggelar sosialisasi, pihaknya juga fokus menyediakan fasilitas pemungutan suara yang ramah bagi para penyandang disabilitas dan pemilih lanjut usia (lansia). Serta menjalankan program edukasi politik untuk pemilih pemula di lembaga pendidikan.

Pihaknya berharap, tren positif ini dapat terus berlanjut di masa mendatang. Hal itu sebagai bentuk penguatan demokrasi yang bersifat partisipatif dan berkualitas.

“Dengan angka partisipasi yang terus meningkat, kami yakin demokrasi di Kota Batu akan semakin kuat dan inklusif,” pungkasnya. (*)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow