Dirikan P4MI, Unisma Hadirkan Menteri Perlindungan Migran

Kampus Hijau ini memang berupaya melesat menjadi World University, diantaranya dengan mendirikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P4MI).

11 Jan 2025 - 19:17
Dirikan P4MI, Unisma Hadirkan Menteri Perlindungan Migran
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding (mengenakan selempang) saat menerima cindera mata dari Rektor Unisma. (Foto : Dedik)

KOTA MALANG, SJP - Universitas Islam Malang (Unisma) menghadirkan Menteri Perlindungan Pekerja Migran. Kampus Hijau ini memang berupaya melesat menjadi World University, di antaranya dengan mendirikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P4MI).

Menurut Rektor Unisma Prof Drs H Junaidi, kampus yang dipimpinnya ini ditargetakan 2030 menjadi World University. Guna menuju hal tersebut seluruh civitas akademika disiapkan dapat bersaing di luar negeri. Termasuk juga ikut bertanggung jawab mendongkrak keterampilan teknis calon Pekerja Migran Indonesia.

"Melalui P4MI ini akan dikembangan religiusitas dan jiwa kebangsaan. Hingga Pekerja Migran Indonesia dapat pula menjadi duta bangsa dan berdakwah," ungkap Prof Junaidi.

Acara launching P4MI ini sendiri digelar di Hall Gedung Ali bin Abi Thalib Lantai 7 kampus Unisma,Sabtu (11/01/'25). Selain Menteri Perlindungan Pekerja Migran, hadir pula Anggota DPR-RI Komisi XI Aqib Ardiansyah MSi.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia H Abdul Kadir Karding menyampaikan beberapa hal. Menurutnya P4MI ini diharapkan dapat memberdayakan pekerja migran dari sisi akhlak. Ia meminta Dirjen Pemberdayaan untuk membantu menghubungkan P4MI dengan Kementeriannya.

Kementerian akan memantau perkembangan P4MI selama enam bulan sejak pendirian. Jika sesuai harapan, P4MI Unisma akan dijadikan sebagai role model agar dapat diterapkan di institusi pendidikan lainnya. Misalnya pesantren atau kampus-kampus yang ada di tempat lain.

"Kerja samanya jangan hanya ini. Saya ingin mahasiswa Unisma berani ditempatkan bekerja di 100 negara tujuan," ungkap Abdul Kadir. 

Menteri Perlindungan Migran juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran besar untuk mendukung pengembangan SDM pekerja migran. Presiden Prabowo telah mengalokasikan dana 45 triliun untuk pelatihan dan pembiayaan penempatan pekerja migran. Tahap pertama, sebesar 15 triliun, akan segera disalurkan. 

"Silakan Unisma memanfaatkan dana ini untuk serius dalam bidang ini. Kementrian akan siap mendukung," tukasnya. (0)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow