Dinkes Kabupaten Malang Serius Atasi Stunting

Angka stunting di Kabupaten Malang, berada di angka prosentase 23% pada tahun 2022, dan diharapkan akan mengalami penurunan tiap tahun tersebut, masih belum Optimal. 

08 Jun 2023 - 02:14
Dinkes Kabupaten Malang Serius Atasi Stunting
Kepala Dinas Kabupaten Malang Drg. Wijanto Wijoyo di depan awak media. 6/6/2023. (Hafid/SJP)

Kabupaten Malang, SJP – Data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) hingga akhir tahun 2022, mengacu pada hasil bulan dalam kurun lima tahun sebelumnya, masih terjadi fluktuasi angka prevalensi stunting.

Merespon fakta tersebut, Pemerintah Kabupaten Malang tetap optimis mengalami percepatan.

Sekadar informasi, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. 

Angka stunting di Kabupaten Malang, berada di angka prosentase 23% pada tahun 2022, dan diharapkan akan mengalami penurunan tiap tahun tersebut, masih belum Optimal. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Drg Wijanto Wijoyo mengatakan, dalam wawancara proses pengadaan alat Antropometri 1 set menjadi pendukung Posyandu dalam dukungan relevansi data Stunting sudah kami siapkan .

"Kami ajukan anggaran kepada Kemenkes dan disetujui untuk mendistribusikan Antropometri Kit kepada seluruh Posyandu yang berada di Kabupaten Malang," kata Wijanto.

Upaya ini, dikatakannya sebagai langkah serius Dinkes Kabupaten Malang, untuk menindaklanjuti data prevalensi stunting di Kabupaten Malang yang masih fluktuatif.

"Kita ketahui, Antropometri merupakan suatu paket alat yang berfungsi untuk menilai ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh manusia. Antropometri merupakan alat penting dalam mendeteksi stunting pada anak," papar dia.

Wijanto menjelaskan, 1862 Set Antropometri untuk Kabupaten Malang masih proses pengiriman.

"Begitu tiba, akan segera kami distribusikan ke Posyandu, sekaligus pengenalan Antropometri Kit terbaru dan lebih canggih, untuk kemudian di lanjutkan pelatihan-pelatihan teknis secara benar kepada kader dan perwakilan Posyandu," jelas dia.

Dinkes Kabupaten Malang, mengaku sudah mengupayakan secara keseluruhan untuk penurunan stunting dengan penyuluhan dan distribusi makanan, susu dengan Gizi seimbang.

"Artinya stunting itu harus di lihat per kasus jadi para kader Posyandu harus teliti dalam pendataan karena sudah di dukung alat tersebut," imbuh Wijanto.

Upaya ini, diharapkan Wijanto, harus di sambut baik oleh masyarakat, agar mengerti bahwa tumbuh kembang anak juga tergantung orang tua yang kemudian berimbas pada hasil data stunting di seluruh Kabupaten Malang. (**)

Editor: Queen Ve 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow