Kendala Nakes dan Sarpras, RSUD Ngantang Belum Beroperasi Secara Maksimal
Setelah izin keluar, rencananya RSUD Ngantang akan operasional dulu dengan nakes, tenaga ahli dan tenaga spesialis.
Kabupaten Malang, SJP - Keberadaan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngantang belum bisa maksimal. Hal itu karena RS pelat merah tipe D tersebut belum memiliki tenaga kesehatan maupun tenaga ahli kesehatan yang cukup.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wijanto Widjoyo, sampai hari ini untuk RSUD Ngantang pada tahap pemenuhan izin operasional yang masih berproses di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTS).
"Hari ini persiapannya adalah pemenuhan ijin operasional, dimana ijin operasional tersebut tinggal sedikit lagi, diharapkan sebelum satu bulan lagi ijin operasional sudah keluar dari DPMPTS Kabupaten Malang," kata Wijanto Wijoyo saat ditemui awak media di kantornya, Kamis (11/5/2023) siang.
Setelah izin keluar, rencananya RSUD Ngantang akan operasional dulu dengan nakes, tenaga ahli dan tenaga spesialis.
"Setelah izin keluar, nanti langsung operasional dengan tenaga ahli, tenaga spesialis dan nakes yang dihimpun dari beberapa puskesmas dan tenaga inti dari RSUD Ngantang sendiri," kata Wijanto.
Tenaga inti yang dimiliki RS Ngantang sebanyak 13 orang, sedangkan dokter spesialis dibantu oleh RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang dengan jadwal tugas yang nanti ditentukan.
"Nantinya para tenaga ahli maupun dokter spesialis yang sudah berpraktek di RSUD Kanjuruhan, ditugaskan ke sana (RS Ngantang) dalam seminggu berapa kali kita jadwal dan secara otomatis yang spesialis akan di backup mereka (dokter spesialis RSUD Kanjuruhan), terang pria yang pernah bertugas sebagai Kepala Puskesmas Pakis.
Peraturan yang baru, tenaga kontrak sudah tidak diperbolehkan, hanya dua yang diperbolehkan tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Aparatur Sipil Negara.
"Kita tidak bisa lagi mengontrak Dokter dokter kontrak, Puskesmas kita juga kekurangan dokter, jadi kendala di RSUD Ngantang terkait tenaga kesehatan, tenaga ahli maupun dokter spesialis disamping prasara dan sarana pendukung yang belum terpenuhi. Sebuah RS harus menyiapkan tenaga keseluruhan mulai perawat sampai dokter spesialis dan tenaga ahli sebanyak 150 orang, sedangkan di RSUD Ngantang hanya tersedia 13 orang semuanya," bebernya.
Untuk infrastruktur, sarana dan prasarana di RSUD Ngantang, belum cukup dan masih kurang, "Kita akan bertahap untuk mencukupi infrastruktur maupun sarpras yang kurang di sana (Ngantang), yang penting kita operasi dulu sampai berjalan kita cukupi semuanya," pungkas Wijanto Widjoyo. (adv)
Editor: Queen Ve
What's Your Reaction?