Dampak Kemacetan di Buk Gluduk, Dishub Kota Malang Terapkan Rekayasa Lalu Lintas
Penambahan rekayasa lalu lintas ini dilakukan karena penutupan Simpang Untung Suropati belum berhasil secara efektif mengatasi kemacetan.
Kota Malang, SJP - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang telah menjalankan uji coba rekayasa lalu lintas di wilayah Buk Gluduk. Untuk mengoptimalkan rekayasa ini, pengaturan lalu lintas juga akan diperluas hingga mencakup simpang Jalan Trunojoyo.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaya Saleh Putra, mengatakan rencananya, rekayasa tersebut akan mulai diberlakukan pada akhir bulan ini.
"Dengan perubahan ini, kendaraan yang datang dari arah SMPN 5 dan ingin menuju stasiun akan diizinkan untuk belok kanan di lampu merah Panglima Sudirman. Ini disebabkan karena tidak akan ada lagi opsi untuk belok kanan di Buk Gluduk," kata dia kepada suarajatimpost.com, Senin (18/09/2023).
Dia menjelaskan saat ini mereka masih melakukan sosialisasi terkait rekayasa lalu lintas tersebut. Mereka memfokuskan sosialisasi kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan juga kepada warga yang tinggal di sekitar kawasan Buk Gluduk.
"Selain itu, kami juga melakukan sosialisasi kepada pengendara. Kami akan memasang banner informasi mengenai rekayasa selama dua minggu ke depan," ujarnya.
Penambahan rekayasa lalu lintas ini dilakukan karena penutupan Simpang Untung Suropati belum berhasil secara efektif mengatasi kemacetan.
"Setelah melalui evaluasi, ditemukan titik kemacetan yang paling parah terletak di Simpang Embong Brantas," jelasnya.
Widjaya Saleh Putra memaparkan, kendaraan menumpuk di sana karena banyak pengendara yang melakukan pergerakan memotong arus, khususnya dari arah Jalan Trunojoyo yang belok kanan menuju Jalan Gatot Subroto.
"Dari arah Jalan Panglima Sudirman yang akan belok ke kanan menuju Jalan Trunojoyo," bebernya.
Kadishub menjelaskan, dari hasil evaluasi, meskipun terdapat penurunan kemacetan, namun tidak signifikan. Sebelumnya, titik kepadatan lalu lintas mencapai 1,41, dan setelah dilakukan rekayasa, angkanya turun menjadi 1,21.
Oleh karena itu, untuk terus mengurangi angka kepadatan tersebut, mereka berencana untuk melakukan rekayasa lalu lintas tambahan di Simpang Embong Brantas.
Mengambil pelajaran dari rekayasa sebelumnya, pihaknya akan lebih gencar dalam melakukan sosialisasi. Karena masih ada beberapa warga yang masih bingung dengan penutupan di Simpang Untung Suropati.
"Dengan sosialisasi yang lebih intensif, diharapkan para pengendara akan lebih patuh terhadap aturan selama penerapan rekayasa lalu lintas," tandasnya. (*)
Editor : Noordin
What's Your Reaction?