Hari Anak Nasional 2024: Pj Gubernur Jatim Kampanyekan Gerakan Lima Stop dan Ingatkan Bahaya Gadget
Selain gerakan "Lima Stop" Pj Gubernur Jatim ingatkan bahaya gadget tanpa pengawasan, yang mana jika tidak benar-benar dilakukan kontrol, hal negatif juga akan masuk kepada diri anak melalui gadget yang mereka gunakan.
Surabaya, SJP - Bak sebuah api yang tak kunjung padam, semangat Hari Anak Nasional (HAN) di tahun 2024 masih terus menggelora di beberapa hari usai peringatannya pada Selasa (23/7) kemarin.
Kali ini giliran Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menggandeng UNICEF untuk menggelar acara puncak Hari Anak Nasional 2024 yang bertempat di di Hotel Novotel Samator, Surabaya, Jumat (26/7).
Kegiatan ini merupakan gelaran peringatan HAN 2024 yang ketiga kalinya yang diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jatim.
Dalam kesempatan tersebut, Pejabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono yang didampingi oleh sang Istri Isye Adhy Karyono menyampaikan beberapa pesan, salah satunya tentang gerakan "Lima Stop" yang dilambangkan dengan 5 jari.
Sebagai informasi, gerakan Lima Stop sendiri terdiri dari stop kasus stunting, stop bullying, stop mempekerjakan anak, stop anak tanpa KTP, stop perkawinan anak.
"Yang terpenting adalah anak terlindungi dari hal-hal yang membahayakan hidupnya, tumbuh kembangnya, sehingga mendatang bisa menjadi penerus bangsa,” ujar Adhy kepada 350 anak-anak hebat Jawa Timur, dari TK, SD, SMP, SMA yang menghadiri kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, Adhy juga mengingatkan tentang bahaya gadget tanpa pengawasan, yang mana jika tidak benar-benar dilakukan kontrol, hal negatif juga akan masuk kepada diri anak melalui gadget yang mereka gunakan.
“Dalam setiap tumbuh kembang anak, banyak musuhnya, banyak kendalanya, baik perlakuan kekerasan dan sebagainya, tapi ada lagi ‘monster’ yang paling nyata, yaitu gadget,” tuturnya kepada peserta kegiatan.
“Sebenarnya dari gadget ini kita bisa dapat pengetahuan apa saja, tapi kenyataannya banyak konten-konten yang bisa menimbulkan konflik seperti fitnah dan bullying, jadi perlu hati-hati dan pengawasan yang ketat," imbuh Pj. Gubernur Jatim itu.
Tidak ketinggalan, Adhy juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder Jatim yang ikut hadir dalam kegiatan puncak HAN 2024 itu dan berharap bisa bersama-sama berkolaborasi dalam mensejahterakan anak yang nantinya akan menjadi penerus bangsa.
"Karena itu, semua pihak harus berusaha agar standar perlindungan anak bisa dikembangkan dan akhirnya anak-anak terlindungi untuk Indonesia Emas 2045," tutupnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?