Daftar Bacabup Jember Jalur Independen, Gus Jaddin Siapkan Tim IT
Dirinya sempat berujar bahwa sebelumnya telah mendapatkan lebih dari 150.000 dukungan masyarakat. Namun saat dideteksi melalui aplikasi itu, ada 30.000 lebih data yang kembar.
Kabupaten Jember, SJP - Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Al-Ghofilin Jember, Muhammad Jaddin Wajad telah memastikan diri untuk maju sebagai bakal calon bupati (Bacabup).
Namun dirinya maju melalui jalur independen pada Pilkada serentak yang akan digelar bulan November 2024 mendatang.
Bahkan, pria yang akrab disapa Gus Jaddin Farid itu, juga telah mempersiapkan tim IT profesional untuk membantunya dalam menyukseskan dirinya maju sebagai calon kepala daerah di Kabupaten Jember.
Ditemui di kediamannya, Gus Jaddin mengatakan, tim IT tersebut nantinya akan membantu dirinya untuk melakukan input data dari dukungan masyarakat yang telah ia peroleh sebanyak kurang lebih 130.000 orang.
Gus Jaddin menyebut, kini dirinya beserta tim telah menyiapkan program aplikasi khusus yang dirancang untuk merapikan data dari KTP yang diperoleh dari pendukungnya.
“Jadi memang sengaja, kami siapkan tim IT yang merancang program khusus untuk menginput data dari para pendukung kami. Tujuannya, agar data tersebut bisa dirapikan dan tidak terjadi kesalahan, seperti misalnya data kembar dan lain sebagainya,” seru Gus Jaddin, Kamis 9 Mei 2024.
Putra bungsu almarhum KH Muhammad Farid Wajdi itu menjelaskan, sejak awal memang telah menyiapkan aplikasi khusus tersebut.
Ia menjelaskan, keunggulan aplikasi itu adalah dapat menginput data secara cepat dan memilah data agar tidak terjadi problem ketika didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Jadi apabila ada data kembar yang dimasukkan, otomatis langsung tertolak. Disamping itu juga ada keunggulan tersendiri pada aplikasi ini, data yang dimasukkan bisa lebih cepat daripada kita input secara manual yang membutuhkan waktu berbulan-bulan,” jelasnya.
Dirinya sempat berujar bahwa sebelumnya telah mendapatkan lebih dari 150.000 dukungan masyarakat. Namun saat dideteksi melalui aplikasi itu, ada 30.000 lebih data yang kembar.
“Partisipasi seseorang dalam mendukung itu kan bervariatif, ada yang memberikan ratusan bahkan ribuan dukungan. Nah disitu kan rawan sekali data yang kembar, maka disinilah aplikasi tersebut akan bekerja dan menjadikannya lebih efisien,” jelas Gus Jaddin.
“Jadi nanti setelah kita compare di aplikasi, kita seleksi bersama dan kita pastikan tidak ada lagi kesalahan data, disitulah kita akan menyerahkan data-data tersebut pada KPU. Meski sudah cepat, karena data kita ini sangat banyak, jadi ya tetap butuh waktu meskipun sudah pakai aplikasi ini,” sambungnya.
Cucu dari almarhum KH Achmad Siddiq itu mengungkapkan, ada konsekuensi khusus yang harus diterima apabila menyetorkan data yang tidak lengkap atau tidak memenuhi persyaratan dari KPU Jember.
Diketahui persyaratan untuk maju jadi bacabup melalui jalur independen salah satunya adalah, mendapat dukungan dari 10 persen jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“Nah kalau persyaratan itu kita tidak dapat kita penuhi, nanti akan ada konsekuensi. Kalau info yang saya peroleh dari tim yaitu, dari 1 data yang tidak dapat dipenuhi, kita harus mengganti sebanyak 10 data lagi. Tentunya aplikasi ini juga bekerja untuk meminimalisir hal ini,” jlentrehnya.
Selain itu, Gus Jaddin menambahkan jika ia tak mengeluarkan uang sepeserpun untuk menyewa tim IT profesional tersebut. Dirinya hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk operasional saja.
Diketahui, tim IT tersebut merupakan salah seorang santri dan jamaah dari Ponpes Al-Ghofilin yang selama ini dipimpin olehnya.
“Kita tahu, biaya untuk jasa tim IT ini sangat mahal sekali, tapi alhamdulillah karena hubungan emosional, dan kebetulan beliau ini adalah santri kami, jadi tidak ada biaya sama sekali untuk jasa yang dikeluarkan tim IT saya ini. Tapi ya tetap, ada biaya untuk operasional saja, tapi itu tidak membebani kami,” ungkapnya.
Di akhir kalimatnya, ia bahkan menyebut, tim IT tersebut merupakan orang yang ikut andil dalam pembuatan aplikasi-aplikasi besar yang biasa digunakan masyarakat selama ini.
“Jadi dia ini juga menjadi salah satu tim yang merancang aplikasi pemesanan tiket kereta api (Access by KAI). Dia juga merancang aplikasi belanja online yang sudah familiar dengan kita sehari-hari,” pungkas Gus Jaddin. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?