Cuaca Ekstrem Jelang Nataru Sebabkan Harga Sayur di Mojokerto Melambung

Namun, kenaikan tidaklah signifikan dan masih dibawah harga eceran tertinggi (HET) bahkan ada juga beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga.

12 Dec 2024 - 17:00
Cuaca Ekstrem Jelang Nataru Sebabkan Harga Sayur di Mojokerto Melambung
Ali Kuncoro saat mendatangi pedagang beras. (Ist/SJP)

KOTA MOJOKERTO, SJP - Cuaca ekstrem yang masih berkelanjutan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) menyebabkan harga beberapa jenis sayur di Pasar Tanjung Anyar, Kota Mojokerto merangkak naik.

Namun, kenaikan itu tidaklah signifikan dan masih di bawah harga eceran tertinggi (HET). Bahkan, ada juga beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga.

Harga daging ayam misalnya. Sebelumnya, di angka Rp35 ribu sampai Rp36 ribu per kilogram. Saat ini, turun menjadi Rp32 ribu per kilogramnya.

Hal itu diketahui ketika jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Tanjung Anyar, Kota Mojokerto, Kamis (12/12/2024).

Kenaikan harga terjadi pada komoditi sayur. Hal itu disebabkan faktor cuaca ekstrem. Hujan deras, bahkan banjir yang terjadi di beberapa kelurahan di Kota Mojokerto mengakibatkan gagal panen. Bahkan mengalami pembusukan.

Harga cabai rawit misalnya. Pada pekan lalu, masih seharga Rp27 ribu. Saat ini, mencapai Rp32 ribu per kilogram. Kemudian kentang. Sebelumnya Rp8 ribu. Saat ini tembus Rp13 ribu per kilogram.
 
"Secara umum, harga masih sesuai HET. Tidak ada kenaikan yang signifikan. Malah ada yang turun. Seperti daging ayam ras," ucap Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, Kamis (12/12/2024). 

Ali Kuncoro berharap, di tengah banjir yang saat ini masih melanda Kota Mojokerto, pasukan harga pangan masih terbilang stabil. 

Menurutnya, ketika pasokan kebutuhan bahan pokok tetap tercukupi dan pendistribusian lancar, hal itu berpengaruh pada laju perekonomian yang ada di Kota Mojokerto. 

Untuk harga beras masih stabil di harga Rp12 ribu per kilogram. Stok beras di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) pun diklaim masih aman untuk 8 bulan ke depan.

Walaupun saat ini sudah memasuki musim hujan. Kondisi itu dianggap tidak berpengaruh pada pasokan beras. 

Pemkot Mojokerto terus berupaya untuk menekan angka kenaikan harga kebutuhan pokok. Salah satunya dengan inten melakukan operasi pasar terlebih jelang Nataru. 

"Kami akan gencar melakukan operasi pasar untuk memastikan harga kebutuhan pokok stabil saat musim penghujan dan menjelang Natal dan Tahun Baru," tandasnya. (*) 

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow