Catatan Redaksi - Lebaran Pulang Kampung Jadi Cerita Tersendiri

Para perantau jika tidak pulang kampung menjelang Lebaran, seperti ada yang kurang dalam hidupnya. Karena berlebaran di kampung halamannya merasa menemukan kebahagiaan tersendiri dalam hidupnya, meski harus mengeluarkan kocek cukup besar.

09 Apr 2024 - 09:45
Catatan Redaksi - Lebaran Pulang Kampung Jadi Cerita Tersendiri
Ilustrasi (Tiwandasella/SJP)

Masyarakat muslim Indonesia dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri merupakan sebuah momentum yang ditunggu-tunggu untuk pulang ke kampung halamannya atau biasa disebut mudik Lebaran, terutama bagi perantau.

Mereka pulang kampung tentunya untuk bertemu keluarga yang sekian bulan atau sekian tahun tidak bertemu, karena mencari kesuksesan di perantauan agar bisa memperbaiki dalam kehidupan ekonominya.

Dan beragam pekerjaan para perantau, ada yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, Polri, lembaga swasta, wiraswasta, bahkan hingga sebagai pekerja pabrik serta pekerja serabutan.

Mereka telah mengumpulkan uang agar nantinya bisa untuk biaya mudik, dan berbagai rezeki kepada sanak keluarganya.

Tentunya, sebagian pulang kampung di Hari Raya Idul Fitri untuk bertemu orang tuanya, karena lama tidak bertemu.

Sedangkan mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri maupun Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban.

Dalam kesempatan itulah, untuk bisa berkumpul dengan sanak saudara yang berada di kampung. Sedangkan dalam tradisi Jawa dalam momentum Hari Raya Idul Fitri melakukan sungkeman kepada orang tua dan saling mengunjungi saudara-saudaranya, serta bisa berkumpul dengan teman-temannya di masa kecil maupun teman sekolah.

Sehingga dalam mudik Lebaran, seperti di kota-kota besar di Jawa ini, salah satunya Kota Jakarta lenggang kemaceten, karena sebagian penduduknya mudik Lebaran untuk pulang kampung.

Begitu juga, di daerah-daerah lain saat libur Lebaran jalanan yang biasanya terjadi kemacetan, lenggang karena sebagian penduduknya pulang kampung untuk merayakan Lebaran bersama sanak saudaranya.

Sehingga di kampung jika hari-hari biasa sepi, saat Lebaran ramai, karena mereka merantau ke kota besar dan setiap satun sekali pulang kampung. Sehingga kebahagiaan saat mudik memang menjadi cerita tersendiri bagi siapapun yang pulang kampung.  

Meskipun, dalam perjalanan mudik macet sepanjang jalan, karena volume kendaraan bermotor meningkat, namun mereka tidak menghiraukan asalkan bisa pulang kampung.

Bahkan, yang biasa perjalanan hanya ditempuh 7 jam, karena dalam perjalanan macet bisa ditempuh 15 jam lebih, karena padatnya kendaraan.

Dan mudik saat menjelang Lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Sehingga tradisi mudik itu tidak bisa dihentikan, karena sudah merasa menjadi kewajiban untuk berlebaran di kampung.

Para perantau jika tidak pulang kampung menjelang Lebaran, seperti ada yang kurang dalam hidupnya. Karena berlebaran di kampung halamannya merasa menemukan kebahagiaan tersendiri dalam hidupnya, meski harus mengeluarkan kocek cukup besar.

Karena ketika berlebaran di kampung halamannya penuh dengan kisah baik, sarat makna, lebih erat silaturahmi dengan saudara, keluarga, kerabat dan lainnya.

Semoga di Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 kita semua selalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa, dan selalu dijauhkan dari mara bahaya, serta dimudahkan dari segala keinginan kita semua. Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir Batin.

Penulis: Cahyono, Pimpinan Redaksi (Pempred) SuaraJatimPost.com.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow