Bitcoin Turun ke US$ 89 Ribu, Rebound atau Lanjutan Penurunan?

Suarajatimpost.com - Pasar kripto mengalami penurunan dalam 24 jam terakhir, dengan harga Bitcoin juga merosot ke level US$ 89 ribu. Apakah penurunan ini akan berlanjut atau justru berbalik arah?

Menurut data dari Coinmarketcap per Senin (18/11/2024) pukul 06.20 WIB, kapitalisasi pasar kripto global turun 1,2% menjadi US$ 3 triliun dalam 24 jam terakhir. Bitcoin (BTC), yang merupakan kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, turun 0,93% dan saat ini diperdagangkan di harga US$ 89.787 per koin (setara Rp 1,42 miliar dengan kurs Rp 15.898).

Sementara itu, Ethereum (ETH) mengalami penurunan sebesar 2,07%, dengan harga kini berada di US$ 3.073 per koin. Binance Coin (BNB) juga tercatat melemah 0,81%, dengan harga BNB saat ini di US$ 617 per koin.

Analis terkemuka Michael van de Poppe, yang dikutip dari Cryptonews, menyebutkan bahwa saat ini adalah momen penting untuk melakukan "buy the dip", yakni membeli aset saat harganya turun. Menurutnya, potensi pemulihan harga Bitcoin bisa menjadi peluang untuk meraih keuntungan jangka panjang.

Van de Poppe menjelaskan bahwa level support penting untuk Bitcoin ada di harga US$ 89.275, yang juga berada di sekitar Exponential Moving Average (EMA) 50 hari. Sedangkan resistance utama ada di US$ 91.850, yang menunjukkan pola double-top yang berpotensi memicu tekanan jual.

Jika Bitcoin mampu menembus level US$ 91.850, kemungkinan besar harga akan melanjutkan kenaikan menuju US$ 93.450 atau bahkan US$ 95.120. Namun, jika level support di US$ 89.275 gagal bertahan, penurunan lebih lanjut bisa membawa harga Bitcoin ke US$ 87.940 atau bahkan US$ 86.687. (**)

sumber: investor.id
Editor : Rizqi Ardian