Bank Jatim Teken MoU dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Optimis Produktivitas Hortikultura Meningkat

Ruang lingkup bankjatim dalam MoU ini adalah memverifikasi/melakukan pengecekan dokumen petani dalam proses pengajuan pembiayaan melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) maupun skema kredit produk lain bankjatim.

04 Sep 2024 - 08:10
Bank Jatim Teken MoU dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Optimis Produktivitas Hortikultura Meningkat
Penandatanganan MoU bankjatim dalam rangka tingkatkan produksi dan produktivitas komoditas hortikultura. (Foto:dok/SJP)
Bank Jatim Teken MoU dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Optimis Produktivitas Hortikultura Meningkat

Malang, SJP - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian lakukan kegiatan penandatanganan nota kesepahaman dengan 18 institusi, termasuk Bank Jatim dalam rangka tingkatkan produksi dan produktivitas komoditas hortikultura di Kabupaten Malang, Rabu (4/9).

Adapun penandatanganan MoU tentang pengembangan kemitraan closed loop agribisnis hortikultura ditandatangani oleh Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim R. Arief Wicaksono bertempat di Kantor Desa Tawangargo Malang.

Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim R. Arief Wicaksono jelaskan peran dan ruang lingkup bankjatim dalam MoU ini adalah memverifikasi/melakukan pengecekan dokumen petani dalam proses pengajuan pembiayaan melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) maupun skema kredit produk lain bankjatim.

"Selain peran dan ruang lingkup dalam MoU Bank Jatim juga memberikan pendampingan manajemen ekonomi usaha pertanian dan pengelolaan manajemen keuangan untuk pemanfaatan KUR ataupun model pembiayaan lain," ujarnya.

Termasuk fasilitasi penguatan inklusi keuangan, kata Arif juga bagian produk layanan Bank Jatim melalui KUR maupun skema kredit lainnya untuk petani dalam rangka mendukung budidaya pertanian kemitraan closed loop agribisnis hortikultura. 

"Lewat kolaborasi dengan multi stakeholders ini akan memberikan solusi dari hulu hingga hilir sehingga rantai pasok akan tertata dengan baik sehingga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan para petani," terangnya.

Menurut Arief, adanya pembiayaan bagi petani memiliki peran yang sangat penting dalam cipta usaha pertanian yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. 

Untuk itu, sambungnya dalam hal kegiatan penandatanganan MoU ini, BJTM ingin membantu kesejahteraan petani lewat fasilitasi akses kredit yang terjangkau.

"Dukungan pembiayaan yang terjangkau dapat melipatgandakan manfaat yang bisa diperoleh petani dari program closed loop.

Kami berharap support ini dapat mendukung pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan para petani di Jawa Timur," ungkapnya.

Selanjutnya, dalam kegiatan penandatanganan MoU juga turut dihadiri Bupati Malang Sanusi dan Asisten Deputi Pengembangan Agribis nis Hortikultura Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Yuli Sri Wilanti. 

Yuli Sri Wilanti mengatakan, program closed loop agribisnis hortikultura ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Malang serta memberikan kepastian harga bagi petani.

Sehingga mendatang, diharapkan setelah adanya MoU ini bisa berkontribusi terhadap swasembada pangan nasional.

"Sekarang sudah ada 7 daerah di Jawa Timur yang menjadi pilot project untuk penerapan program closed loop agribisnis hortikultura. Antara lain Jember, Jombang, Pasuruan, Malang, dan lain-lain," bebernya.

Lewat closed loop ini, sambung Yuli sekaligus membangun ekosistem end to end, mulai dari penyediaan sarana produksi seperti pupuk dan bibit, pembiayaan, hingga pendampingan budidaya dengan good agriculture practices dan penerapan smart farming.

"Melalui realisasi program closed loop tersebut, petani tidak perlu khawatir lagi mengenai proses penanaman hingga pemasaran produk hasil pertanian," cetusnya.

Sebab, mendatang penerapan dan manfaat kolaborasi ini akan terintegrasi dalam jalinan kerja sama ini.

"Dengan adanya kemitraan seperti ini, pola tanam akan lebih teratur sesuai dengan permintaan pasar sehingga tidak ada lagi over supply yang menyebabkan harga anjlok," pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Malang, H.M Sanusi berpendapat dan optimis mendatang untuk keberhasilan program kemitraan closed loop agribisnis holtikultura di Kabupaten Malang ini mampu mengalomodir dan diharapkan akan menjadi success story bagi pengembangan pada sektor holtikultura di wilayah Jawa Timur. 

Dengan demikian, ucap Sanusi pada keterkaitan program ini juga dapat dikembangkan dan direplikasi pada daerah lain sehingga dapat memberikan dampak secara masif. 

"Saya ucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah pusat serta para stakeholders terkait program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Holtikultura di Kabupaten Malang. Semoga pembangunan sektor holtikultura nantinya akan semakin maju dan berkembang di Kabupaten Malang," tuturnya.(***)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow