Bakal Calon Pimpinan Kepala Daerah Kabupaten Jombang Bicara Konsep Desentralisasi
KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, memiliki pandangan mengenai konsep Desentralisasi untuk membangun Kabupaten Jombang. Konsep demikian diklaim Gus Hans untuk menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Jombang agar setara Kota Surabaya.
Kabupaten Jombang, SJP - KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, memiliki pandangan mengenai konsep Desentralisasi untuk membangun Kabupaten Jombang.
Konsep demikian diklaim Gus Hans untuk menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Jombang agar setara Kota Surabaya.
Pria yang kini merupakan bakal calon bupati atau bakal calon wakil bupati Jombang dari Partai Golkar ini menyampaikan, IPM Jombang bisa tercapai jika diterapkan desentralisasi birokrasi desa.
Menurut Gus Hans, Jombang perlu diberlakukan desentralisasi birokrasi, atau memperluas akses desa. Akses kesehatan, akses pendidikan dan juga akses informasi akan tersedia di desa. Sehingga warga yang akan mengakses berbagai fasilitas tersebut, tak selalu harus ke pusat kota.
"Ini bisa terjadi jika memang ada semangat untuk desentralisasi, artinya share of authority dari kabupaten ke desa-desa, jadi ini adalah langkah strategis untuk mempermudah masyarakat mendapatkan segala akses lebih singkat tidak harus ke kabupaten, tapi cukup di desa," ujar Gus Hans dari Interlaken Ost, Swiss Minggu (25/52024).
Diketahui, IPM Jombang pada 2023 ada di angka 75,16. Di bawah Surabaya yang pada tahun yang sama mencapai 83,99.
Untuk mencapai target itu, kata Pengasuh Ponpes Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang ini, selain desentralisasi birokrasi, juga memerlukan pemberdayaan desa.
Nantinya akan didukung oleh para sarjana yang ditugaskan oleh Pemerintah Kabupaten untuk mengabdi di desa.
Gus Hans lantas mencontohkan dalam bidang kesehatan. Puskesmas bukan lagi hanya ada di level kecamatan, tapi juga bisa hadir di desa.
Untuk menyukseskan program itu, nantinya sarjana yang berkaitan dengan bidang kesehatan akan ditugaskan.
Sementara itu, bila desa yang dominan akan pertanian, maka para sarjana pertanian hingga ekonomi akan ditempatkan disana.
"Ada bidan desa kita munculkan, kita kita support lebih lebih intens lagi juga perawat dan juga para sarjana-sarjana S1 fresh graduate kita wajibkan untuk mengabdi dengan biaya dari pemerintah kabupaten untuk bisa mengembangkan daerah masing-masing tergantung dari pembidangan dan juga andalan dari daerah tersebut," jelasnya.
"Misalnya daerah tersebut atau desa tersebut dominan dengan pertanian maka S1 pertanian dan juga S1 ekonomi bisa kita letakkan disana," lanjutnya.
Untuk memperbanyak sarjana di Jombang, salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan penjajakan kerja sama program dengan berbagai negara. Kini, Gus Hans sedang melakukan itu dengan berbagai negara di Eropa.
Jika program ini sukses, tentu akan membuka wawasan dari generasi muda Jombang tentang bagaimana dunia global. Tentu dengan harapan bisa diterapkan jika mereka pulang ke Jombang.
"Kami pun di Eropa sedang mencarikan peluang-peluang yang ada di Eropa yang sudah kami komunikasikan ada di Jerman ada ausbildung, yaitu kerjasama antara kampus yang ada di Jombang dengan kampus yang ada di Jerman, mahasiswa Jombang bisa kuliah di Jerman sambil mendapatkan penghasilan yang gaji rata-rata di Jerman ini sebulan sekitar 25 sampai 30 juta tapi tetap bisa kuliah," tandasnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?