Atap Sekolah di Mojokerto Roboh, Usulan Perbaikan Sejak 5 Tahun Silam Tak Digubris Pemkab

Usulan perbaikan bukan berarti tidak dilakukan, pihak sekolah sudah melakukan usulan perbaikan sejak tahun 2020 silam saat kerusakan di 3 ruangan tersebut belum terlalu parah.

02 Jan 2025 - 17:05
Atap Sekolah di Mojokerto Roboh, Usulan Perbaikan Sejak 5 Tahun Silam Tak Digubris Pemkab
Atap teras SD Negeri Gunungan yang ambruk. (Syaiful/SJP)

MOJOKERTO, SJP – Potret pendidikan di Kabupaten Mojokerto begitu memprihatinkan, buktinya 3 ruangan Sekolah Dasar (SD) Negeri Gunungan, Kecamatan Dawarblandong ambruk lantaran tidak tersentuh bantuan rehabilitasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

Usulan perbaikan bukan berarti tidak dilakukan, pihak sekolah sudah melakukan usulan perbaikan sejak tahun 2020 silam saat kerusakan di 3 ruangan tersebut belum terlalu parah.

Kerusakan parah terjadi di tahun 2022 hingga sebabkan ruangan kelas IA, IIA dan ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) tak terpakai, seperti gedung terbengkalai dan dijadikan sebagai gudang penyimpanan barang.

s

Kepala SD Negeri Gunungan, Sokip mengatakan, peristiwa atap bangunan ambrol terjadi pada Senin (30/12/2024) sekira pukul 10.30 WIB, berutung tidak ada korban dalam insiden itu, sebab saat itu siswa masih libur sekolah.

“Kejadiannya pas libur dan semua guru ada di Kantor. Pas bahas persiapan penilaian kegiatan semester (PKS), terkejut semua tau-tau atap bangunan itu roboh,” kata Sokip Kamis (2/1/2025).

Dia mengaku, SD Negeri Gunungan terakhir mendapat bantuan dari Pemkab Mojokerto 16 tahun silam, yakni, pada tahun 2009. Sementara pada tahun 2019, pihak sekolah bersama komite dan pemerintah desa setempat kembali melakukan perbaikan.

Namun, di tahun 2022 Sokip menyebut, kerusakan kembali terjadi pada bagian atap dan plafon, hingga sebabkan para siswa pindah belajar di ruangan laboratorium sekolah.

“Rehab 2009 oleh Pemkab sebelum saya di sini. Lalu di 2019 kami rehab lagi bersama komite dan perangkat desa setempat. Tapi ternyata hanya bertahan 5 tahun rusak lagi,” ujarnya.

Sebelum terjadi kerusakan parah di tahun 2022, Sokip mengaku telah membuat usulan perbaikan pada tahun 2020. Namun usulan itu belum juga terealisasi hingga terjadi atap ambruk.

Saat itu ia berharap adanya Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digelontorkan oleh Pemkab, namun hingga habis tahun 2024 sekolah belum mendapatkan rehab.

“Terakhir tahun 2024 dan dapat info kemarin ternyata gak dapat,” pungkasnya.

Pantauan dilokasi, nampak para siswa berada di lapangan bermain bola berdekatan dengan gedung yang ambruk, para guru memberikan tanda dengan tali rafia agar para siswa tidak mendekati lokasi bekas reruntuhan material atap.

Hingga berita ini diunggah upaya konfirmasi ke pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto masih dilakukan.

Sementara itu, dikonfirmasi melalui pesan whatsAppnya, perihal upaya dan rencana untuk perbaikan gedung sekolah ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Lutfi Ariyanto belum memberikan jawaban. (*)

Editor: Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow