Ada 5 Mitos Pengisian Daya Smartphone yang Perlu Anda Ketahui dan Fakta di Baliknya
Di era digital yang serba terhubung ini, smartphone menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Suarajatimpost.com - Di era digital yang serba terhubung ini, smartphone menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, semakin sering digunakan, muncul berbagai mitos seputar cara mengisi daya yang benar. Beberapa mitos ini tidak hanya menyesatkan, tetapi juga bisa merugikan jika dipercaya begitu saja. Berikut adalah lima mitos umum tentang pengisian daya smartphone beserta penjelasan faktanya.
- Mitos: Overcharging Merusak Baterai
Banyak yang percaya bahwa membiarkan smartphone terhubung ke pengisi daya semalaman dapat merusak baterai. Mitos ini tidak sepenuhnya benar. Smartphone modern dilengkapi dengan teknologi yang secara otomatis menghentikan pengisian saat baterai penuh, dikenal dengan istilah trickle charge. Teknologi ini menjaga kapasitas baterai tetap optimal. Namun, meski begitu, disarankan untuk tidak membiarkan perangkat terhubung ke pengisi daya terlalu lama secara rutin, karena suhu perangkat yang meningkat dapat mempengaruhi umur baterai. - Mitos: Menggunakan Charger Pihak Ketiga Berbahaya
Banyak orang khawatir bahwa charger pihak ketiga dapat merusak perangkat. Padahal, tidak semua charger pihak ketiga berbahaya. Kunci utama adalah kualitas dan spesifikasi charger tersebut. Charger yang berkualitas dan sudah bersertifikat keamanan bisa digunakan tanpa masalah. Sebaliknya, charger murah dan tidak bersertifikat justru berisiko merusak perangkat karena tidak memenuhi standar keamanan dan efisiensi yang diperlukan. - Mitos: Mengisi Daya Hanya saat Baterai Habis Itu Lebih Baik
Ada anggapan bahwa mengisi daya smartphone hanya ketika baterai habis akan memperpanjang umur baterai. Padahal, baterai lithium-ion yang digunakan pada smartphone modern justru lebih baik diisi saat sisa daya masih sekitar 20-30%. Mengisi daya dari kondisi benar-benar habis hingga penuh malah bisa mempercepat siklus pengisian dan mengurangi umur baterai. Oleh karena itu, lebih baik mengisi daya secara berkala tanpa menunggu baterai habis total. - Mitos: Menggunakan Smartphone Saat Mengisi Daya Bisa Berbahaya
Beberapa orang percaya bahwa menggunakan smartphone saat mengisi daya bisa menyebabkan ledakan atau kerusakan. Sebenarnya, selama perangkat dan charger dalam kondisi baik dan sesuai standar, menggunakan smartphone saat mengisi daya tidak berbahaya. Namun, penggunaan intensif saat mengisi daya bisa menyebabkan peningkatan suhu perangkat, yang sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan baterai. - Mitos: Pengisian Cepat Merusak Baterai
Pengisian cepat atau fast charging sering dianggap dapat merusak baterai. Padahal, teknologi pengisian cepat dirancang untuk mengisi daya dengan aman dan efisien. Smartphone yang mendukung pengisian cepat dilengkapi dengan sistem manajemen daya yang canggih untuk mengatur arus dan tegangan yang masuk. Meskipun pengisian cepat dapat sedikit meningkatkan suhu perangkat, produsen telah merancang sistem pendingin untuk mengatasi hal ini. Namun, jika tidak dalam keadaan mendesak, pengisian daya dengan kecepatan normal lebih disarankan untuk menjaga suhu perangkat tetap stabil.
Kesimpulan
Pemahaman yang tepat tentang cara mengisi daya smartphone sangat penting untuk menjaga kesehatan baterai dan memperpanjang umur perangkat. Dengan memahami mitos dan fakta yang beredar, pengguna dapat membuat keputusan yang lebih bijak, seperti memilih charger yang tepat, menghindari pengisian daya berlebihan, dan memanfaatkan teknologi pengisian dengan bijak. Semua langkah ini akan membantu memastikan smartphone tetap dalam kondisi optimal. (**)
sumber: techno.id
Editor : Danu S
What's Your Reaction?