9 Penyelenggara Pemilu di Jember Meninggal Dunia

Mereka yang meninggal dunia terdiri 6 anggota KPPS, 1 anggota Sekretariat PPS, dan 2 anggota linmas

27 Feb 2024 - 06:30
9 Penyelenggara Pemilu di Jember Meninggal Dunia
Ilustrasi Penyelanggara Pemilu Meninggal Dunia di kabupaten Jember.(Tiwa/SJP)

Kabupaten Jember SJP - Total penyelenggara pemilu di Jember yang meninggal dunia sejak 14 Februari hingga hari ini berjumlah 9 orang. 

Di hari ke 12 setelah pesta demokrasi ini, penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia bertambah 2 orang lagi. 

"Kedua orang yang meninggal dunia itu, Agus Siswanto, Petugas Ketertiban TPS Balung Gumelar Dusun Rejosari, RT/RW 001/012 Gumelar Balung, meninggal Dunia 24 Februari 2024 dan Supinem Perempuan anggota KPPS Kalisat Ngampelrejo Dusun Krajan II, RT/RW 001/006 Desa Ngampelrejo, Jombang Meninggal Dunia, 22 Februari 2024," ucap Koordinator Divisi SDM, Parmas dan Sosdiklih KPU Kabupaten Jember, Andi Wasis, Selasa (27/2).

"Jadi jumlah total penyelenggara yang meninggal hingga hari ke 13 pasca pencoblosan, sudah 9 orang," ucapnya.

Mereka yang meninggal dunia itu, lanjut dia, terdiri 6 anggota KPPS, 1 anggota Sekretariat PPS, dan 2 anggota linmas. 

Sedangkan kedua orang lainnya meninggal dunia pada tanggal 22 dan 24 Februari 2024. 

Andi menjelaskan, penyebab meninggal dunia bermacam-macam, ada yang bunuh diri, sakit serangan jantung dan ada yang karena kecelakaan kerja.

"Untuk kedua orang yang meninggal dunia paska pencoblosan yaitu Agus Siswanto dan Supinem, meninggal karena sakit, akibat kelelahan usai pencoblosan," ungkapnya.

Selain itu, masih ada 2 orang, anggota KPPS, yang sakit, saat ini masih dalam proses penyembuhan.

"5 orang Anggota KPPS itu, 2 orang meninggal dunia di Bulan Januari dan 3 orang meninggal dunia sebelum pencoblosan bulan Februari 2024," kata Koordinator Divisi SDM, Parmas dan Sosdiklih KPU Kabupaten Jember, Andi Wasis.

Dijelaskan Andi, kelima anggota KPPS meninggal itu, ada 2 orang yang meninggal dunia di bulan Januari 2024, yakni Muhamad Hafifi, warga Desa Pace Kecamatan Silo yang meninggal dunia, beberapa jam setelah dilantik, karena bunuh diri;  dan Fafan Andrik, warga kelurahan Jember Lor, kecamatan Patrang, karena sakit.     

Sedangkan 3 orang lainnya meninggal dunia jelang pencoblosan, bulan Februari kemarin, yakni Rani Asih Anggraeni, warga kelurahan Jember lor Kecamatan Patrang, Risca Ayu Wulandari warga Desa Gumukmas Kecamatan Gumukmas serta Abd. Latif Ismail, warga kelurahan Kaliwates, kecamatan Kaliwates.

Sedangkan, yang meninggal dunia pada H (14 Februari 2024) adalah anggota perangkat desa di tempat pemungutan suara di Desa Wringinagung Kecamatan Jombang, Mustaqim.

Dia meninggal dunia, karena kesetrum saat cek sound di TPS 35 Desa Wringin Agung.

Selain itu, ada yang meninggal dunia pasca pemungutan suara, bernama Rasul, anggota Linmas Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari, Rasul. 

"Mereka meninggal dunia, karena sakit, diduga kelelahan saat menjalankan tugas," katanya.

Andi Wasis menambahkan, masih ada beberapa, yang hingga saat ini, kondisi anggota KPPS masih sakit dan masih menjalani perawatan.

Namun untuk yang sakit, pihaknya tidak mengetahui mereka dirawat inap di mana saja. Namun ada, satu orang anggota KPPS di Kecamatan Pakusari.

"Kami sudah mengantisipasi, supaya mereka mendapatkan layanan kesehatan gratis, dengan didaftarkan pada JKN BPJS Ketenagakerjaan," jelasnya.(*)

Editor: Tri Sukma

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow