Waspadai Tanda-Tanda Psikopat yang Tidak Terlihat!
Seorang psikopat bisa berwajah santun dan manis dengan tutur kata yang kalem
Massachusetts, SJP – Perilaku seorang psikopat semakin samar terlihat karena penampilannya yang bisa menipu.
Hal ini diungkapkan oleh seorang psikolog bernama Shahida yang merupakan lulusan Universitas Harvard dan Universitas Columbia sekaligus penulis Power: Surviving and Thriving After Narcissistic Abuse.
Ia katakan bahwa seorang psikopat bisa berwajah santun dan manis dengan tutur kata yang kalem.
“Perilaku ini dapat ditunjukkan secara lebih halus dalam arti bahwa seorang psikopat dapat membangun ikatan yang kuat dan tampaknya bertahan lama dengan seseorang yang dapat bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun,” katanya seperti yang dilansir dari blog pribadinya, Thoughtcatalog.com.
Menurut Shahida, seorang psikopat mudah bosan dan hal ini ditunjukkan dengan sikap yang berubah-ubah.
“Saat seseorang sudah menghabiskan milik pasangan, mereka langsung meninggalkan pasangan dan mengejar target lain. Peralihan seorang psikopat bisa tampak tiba-tiba dan muncul begitu saja,” katanya.
Hal ini karena seorang psikopat tidak memiliki keteguhan emosional dalam memandang pasangan.
“Kecuali pasangan tersebut dapat memberikan keuntungan pribadi buatnya namun tidak ada ikatan emosional, sambungnya.
Sosok psikopat adalah pencari sensasi tinggi yang selalu bosan, selalu mencari hal baru dan objek baru yang menarik untuk dimainkan.
Ia dapat memuja pasangan hingga bucin, hanya untuk memanfaatkannya padahal ia sedang punya target lain.
“Penelitian menunjukkan bahwa hal ini terjadi karena mereka ingin mempertahankan akses mudah memperdaya pasangan dalam hal seks dan harta,” katanya.
Seorang psikopat punya taktik mencari belas kasihan untuk menipu pasangan karena semakin baik pasangan memperlakukan mereka, semakin buruk pula kecenderungan mereka memperlakukan pasangan.
“Psikopat paling licik tahu bagaimana menyeimbangkan antara kepolosan dan pesona untuk menipu pasangan karena mereka tahu jika mereka tampak terlalu berpengalaman dan terlatih, mereka mungkin tidak dapat meyakinkan pasangan bahwa mereka sedang drama,” begitu ia memperingatkan.
Shahida katakan bahwa seorang psikopat sering ceritakan kisah-kisah sedih tentang bagaimana mereka disakiti di masa lalu untuk memikat pasangan, meski kerapkali kisah itu adalah fiktif.
“Padahal seorang psikopat tidak segan-segan memperlakukan pasangan secara kejam dan tidak berperasaan, bahkan saat pasangan sudah memperlakukan mereka dengan baik,” sambungnya.
Jangan Terperdaya!
Intinya, menurut Shahida, seorang psikopat menganggap dirinya harus menang, tidak bersikap baik atau adil, dan menganggap manusia yang berempati adalah orang yang mudah tertipu, naif, dan pantas untuk dimanfaatkan.
“Itu sebabnya mereka rela merendahkan nilai orang dengan mudah dan tanpa penyesalan. Jika Anda berurusan dengan seorang psikopat, jangan tunjukkan belas kasihan,” tegas Shahida. “Mereka akan mengeksploitasi lebih banyak kebaikan dan kasih sayang yang pasangan berikan kepada mereka demi keuntungan mereka sendiri sambil semakin merugikan pasangan.(**)
Sumber: thoughtcatalog
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?