Wahyu-Ali (WaLi) Siap Rangkul Semua Etnis Dan Golongan Di Kota Malang
Ali Muthohirin: "Kita akan merajut semuanya elemen masyarakat. Karena kebersamaan dalam keragaman sangat dibutuhkan, dan tentu pembangunan yang berprinsip keadilan ini menjadi keinginan warga masyarakat tanpa harus membedakan etnis, agama, kelompok, maka prinsip kami akan mudah kita capai.
KOTA MALANG, SJP – Relawan Lentera Kasih (Relasi) gelar deklarasi untuk perkenalkan Paslon Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin (Wali) kepada semua anggotanya.
Agenda berada di lantai 2 Bakso Damas Suhat Kota Malang dihadiri para cendikiawan kristen, pemuda gereja, dan aktivis ormas kepemudaan kristen di Kota Malang, semua etnis, serta lintas agama.
Wahyu bersyukur atas kesempatan yang diberikan waktu untuk perkenalan dirinya dalam mencalonkan diri sebagai Walikota Malang dalam Pilkada 2024 bersama wakilnya Ali Muthohirin.
"Alhamdulillah dengan kesempatan ini sampai saat ini tidak ada masalah, saya punya kompetensi, saya asli Malang dan saya asli Bareng," katanya dihadapan para anggota Relasi, Sabtu (12/10/2024).
Ia juga akui bahwa masa pendidikan hingga Sekolah Menengah ditempuh di Kota Malang. Kemudian ia kuliah di jurusan Tata Kota hingga melanjutkan S2 di Belanda dibiayai Bank Dunia di Belanda dengan jurusan yang sama.
Tentunya hal tersebut dapat menjadi acuan bahwa untuk membangun Kota Malang dibutuhkan individu yang berkompeten dibidanganya .
"Saya juga masih tercatat sebagai Dosen di ITN jurusan Tata Kota, untuk itulah terkait dengan (permasalahan) kemacetan, banjir, parkir, pasar yang gak selesai. Itu akan bisa saya selesaikan sesuai dengan kompetensi saya," urainya dengan disambut riuh tepuk tangan anggota Relasi.
Mantan Sekda Kabupaten Malang dan Penjabat Wali Kota Malang ini juga senang dengan kehadiran wakilnya saat itu.
Pasalnya, dibeberapa hari ini, ia dan wakilnya berbagi tugas kampanye sehingga sulit untuk hadir secara bersamaan.
"Alhamdulillah saya didampingi Mas Ali (wakilnya), beliau adalah pengusaha, tokoh dari organisasi pemuda dari kalangan milenial digabung dengan saya kalangan kolonial harus bersatu, dengan kompetensi yang saya miliki dan kami bisa berkolaborasi," terang Wahyu.
Sementara itu Ali Muthohirin berkesempatan memberi sambutan dalam agenda tersebut ia mengatakan terimakasih kepada Relasi
"Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman Relasi, yang sudah membantu kami, mendorong kami dan menjadi kebahagiaan tersendiri," ucap Ali.
Calon Wakil Wali Kota Malang mendampingi Wahyu ini mengaku jika dirinya tak asing dengan Relasi, sebab dirinya sering bersinggungan dengan aktivis lintas agama dan etnis ketika berada di Jakarta.
"Prinsipnya, ketika kami diamanati dan dipercaya oleh masyarakat Malang maka kita akan merajut semuanya elemen masyarakat," terangnya.
Ia menginginkan adanya kebersamaan dalam membangun keadilan khususnya di Kota Malang, oleh karena itu pihaknya tak akan membeda-bedakan suku, etnis, agama, dan golongan.
"Kita akan merajut semuanya elemen masyarakat. Karena kebersamaan dalam keragaman sangat dibutuhkan, dan tentu pembangunan yang berprinsip keadilan ini menjadi keinginan warga masyarakat tanpa harus membedakan etnis, agama, kelompok, maka prinsip kami akan mudah kita capai," terangnya.
Ali Muthohirin berharap Paslon ini selalu diingatkan bahwa pihaknya bakal melaksanakan program sesuai janji politik termasuk mengadakan agenda 1000 even setiap tahun.
"Tolong diingatkan kami, bahwa ini penting, Malang adalah menjadi rumah bersama dan salah satu program yang bisa disampaikan adalah 1000 even tiap tahun, kami ingin menginginkan Malang menjadi miniatur Indonesia, jadi nantinya ada pemeran lintas etnis, budaya, agama," jelasnya.
Sebelum menutup sambutan ia mengajak seluruh anggota Relasi membangun Kota Malang agar Kota Malang menjadi Kota Maju dan' Mbois Berkelas'. (adv)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?
