UKWMS dan PERBANUSA Dukung Kampoeng Pintar Oase Ondomohen Wujudkan Zero Waste dengan Teknologi Tepat Guna
Mesin yang diserahkan ke Kampoeng Oase Ondomohen adalah mesin grinding dengan model blending dan extruder untuk cetak arang bio briket yang mampu menghasilkan produk arang yang memiliki standar dibawah premium, namun tanpa limbah (zero waste).
Surabaya, SJP - Dalam upaya mewujudkan lingkungan yang bebas limbah atau zero waste, prosesnya pun harus dilakukan dengan prinsip serupa, yang mana setiap langkah yang diambil harus memastikan bahwa tidak ada limbah baru yang tercipta dari usaha pengolahan tersebut.
Prinsip inilah yang ingin diwujudkan oleh Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) melalui Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) atau Pengabdian Masyarakat (Abdimas) di Kampung Oase Ondomohen Magersari Gang V, Ketabang, Kec. Genteng, Kota Surabaya.
Di bulan September 2024 ini, tim Abdimas UKWMS akan melakukan penyuluhan serta implementasi teknologi Sistem Extruder untuk proses pencampuran serta pengadukan bahan arang bio briket yang menyasar warga kampung setempat.
Perlu diketahui bahwa Kampoeng Pintar Oase Ondomohen sendiri merupakan salah satu pionir pengelolaan lingkungan di Surabaya, mereka telah memiliki mesin produksi bio briket sebelumnya, namun mesin tersebut memiliki ukuran besar dan menghasilkan asap pekat, kurang sesuai dengan lingkungan perkampungan yang padat penduduk.
Maka dari itu, tim abdimas UKWMS bekerja sama dengan Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (PERBANUSA) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) I Jawa Timur untuk menghadirkan mesin Sistem Extruder yang lebih ramah lingkungan dan efisien menjadi solusi yang sangat tepat bagi kampung.
Ketua Lab Proses Produksi Tim PKM UKWMS, Hadi Santosa mengungkapkan bahwa program bertajuk 'Sistem Extruder untuk Proses Pencampuran dan Pengadukan Bahan Arang Bio Briket untuk Mempercepat Waktu Proses Produksi serta Strategi Pemasarannya' ini banyak dibantu pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).
"Awalnya dulu kami juga yang memulai untuk memperkenalkan pembuatan produk arang di kampung ini, kini kami berikan mesin yang lebih ramah namun tetap mampu memproduksi briket sebanyak 100 hingga 200 kg setiap harinya," papar Hadi, Kamis (19/9).
Ia mengungkapkan bahwa hasil produksi bahan arang bio briket ini bagus digunakan untuk bakaran-bakaran, terlebih karena arang yang diproduksi tersebut berasal dari bahan batok kelapa, sehingga unsur karsinogennya yang untuk karbon tinggi bisa tereduksi.
"Sebenarnya arang ini digunakan untuk apa aja bagus, namun menurut saya sangat cenderung cocok untuk masakan, dan karena memiliki nilai sustainable, jadi kemungkinan besar juga bisa dijual dipasaran," terang Hadi.
Mesin yang diserahkan ke Kampoeng Oase Ondomohen adalah mesin grinding dengan model blending dan extruder untuk cetak arang bio briket yang mampu menghasilkan produk arang yang memiliki standar dibawah premium, namun tanpa limbah (zero waste).
"Kelemahannya cuma harus kerja dua kali, tapi kelebihannya adalah abu pembakarannya bisa dijadikn pupuk kalium, jadi zero waste, dan hasil arang bio briketnya bisa dicetak dengan bentu yang indah,"
Diketahui, Tim PKM UKWMS yang menjalankan program abdimas yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini terdiri dari tiga dosen dan dua mahasiswa. Yakni, sebagai berikut :
- Yuliati, S.Si., MT., IPU., ASEAN Eng (Ketua Lab Elektronika)
- Ir. Hadi Santosa , MM., IPM (Ketua Lab Proses Produksi)
- Dr. Dra. Lydia Ari Widyarini., MM (Wakil Dekan I Fakultas Bisnis)
- Teofilus Christiawan Loen (Mahasiswa Teknik Elektro: 5103021008)
- Titus Ogie Gazarda Ananta (Mahasiswa Teknik Elektro: 5103021002).
Sementara itu, Ketua PERBANUSA DPD I Jawa Timur Ir. Adi Candra, S.Si., M.Si menyambut baik upaya penyempurnaan pengolahan lingkungan di Kampoeng Pintar Oase Ondomohen agar bisa menghasilkan produk arang briket dengan lebih efisien dan ramah lingkungan kampung.
"Kami atas nama PERBANUSA sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada Tim UKWMS atas dukungan ini, dan seandainya mesin bio briket ini memang diamanahkan kepada kami, kami juga siap untuk menerima," tutur Adi
Adi yang juga Pembina Kampoeng Pintar Oase Ondomohen ini mengatakan, melalui dukungan dari UKWMS pihaknya akan mengupayakan sisi keberlanjutannya dalam pemanfaatan teknologi tepat guna.
"Semoga langkah ini akan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat, terlebih juga menguatkan status Ondomohen yang juga sudah menjadi kampung wisata edukasi lingkungan dan urban farming di jantung kota Surabaya," bebernya.
Masih dilokasi yang sama, Ketua Kampoeng Pintar Oase Ondomohen Mus Mulyono mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada UKWMS dan PERBANUSA DPD I Jatim yang telah mendukung upaya mereka untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan dengan lebih baik.
"Dengan dukungan edukasi dan mesin yang kami terima ini, Insyaallah mudah-mudahan juga nanti bisa mempermudah produksi arang bio briket, semoga program yang kesekian kalinya ini menjadi pelecut agar kami bisa memperdayakan kampung di Surabaya ini," tukasnya.
Sebagai informasi tambahan, pada kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) penyerahan mesin bio briket oleh Ketua Tim PKM UKWMS, Ir. Yuliati, S.Si,kepada Ketua PERBANUSA DPD I Jawa Timur sekaligus Pembina Kampoeng Oase Ondomohen Surabaya, Ir. Adi Candra, S.Si., M.Si. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?