Uji Coba di Surabaya: Program Makan Siang Gratis Disebut Memiliki Efek Multiplier di Sektor Ekonomi
Efek pertumbuhan ekonomi program Makan Siang Bergizi Gratis tidak hanya akan dirasakan oleh UMKM penyedia makanan, namun juga pengemudi ojek online yang juga akan digandeng untuk berperan sebagai pengantar makanan ke sekolah-sekolah.
Surabaya, SJP - Uji coba Program Makan Siang Gratis Bergizi kembali dilaksanakan oleh Wakil Presiden (Wapres) RI terpilih Gibran Rakabuming, kali ini pada Kamis (1/8) giliran SDN Klampis Ngasem III Surabaya yang dikunjungi oleh anak sulung Presiden Joko Widodo itu.
Gibran hadir bersama dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, mantan Ketua PKK Jawa Timur Arumi Bachsin, serta pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) 2019-2024 yakni Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.
Dalam kesempatan tersebut, Gibran menyebut bahwa nantinya program makan siang gratis bergizi akan melibatkan banyak UMKM lokal untuk menciptakan efek multiplier di sektor ekonomi tiap daerah.
"Tadi sebelum kesini kita mampir dulu ke UMKM yang menyuplai makanan, jadi di uji coba hari ini kita melibatkan banyak UMKM," ucap Gibran kepada awak media.
Khofifah yang turut hadir mendampingi Gibran dalam kunjungannya tersebut mengatakan bahwa program Makan Siang Bergizi Gratis yang direncanakan oleh pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih tidak hanya menumbuhkan UMKM yang sudah ada, namun berpotensi melahirkan UMKM baru.
"Program ini akan dikembangkan melalui UMKM, jadi kita bisa bayangkan tiap UMKM nantinya bisa mendapatkan pesanan 100 box makanan per hari, akan ada pertumbuhan ekonomi di lingkungan UMKM," terang Khofifah.
Dirinya juga menyebut bahwa efek pertumbuhan ekonomi itu tidak hanya akan dirasakan oleh UMKM penyedia makanan, namun juga pengemudi ojek online yang juga akan digandeng melalui GOTO (Gojek Tokopedia) untuk berperan sebagai pengantar makanan ke sekolah-sekolah.
"Makanan akan diantarkan ke sekolah melalui gojek, artinya menjadi sumber pendapatan tambahan bagi pengemudi ojek online," ungkapnya.
Dirinya juga menyoroti mengenai tantangan untuk mewujudkan mimpi Indonesia Emas 2045 adalah Indek Pembangunan Manusia (IPM) pemenuhan nutrisi yang baik bagi anak, yang menjadi faktor penumpu generasi berkualitas 2045.
"Jadi program makanan bergizi dan sehat ini tidak hanya memiliki dampak di sektor ekonomi, namun juga berdampak ke kesehatan anak karena nutrisi mereka terpenuhi," tandasnya.
Masih di lokasi yang sama, Walikota Surabaya Eri Cahyadi yang beberkan bahwa ada 5 UMKM yang terlibat dalan uji coba hari ini, yang semuanya sudah di uji sanitasinya di Dinas Kebersihan.
"Menu makanan ini juga mengandung gizi yang sudah diuji oleh Dinas Kesehatan, ini juga langkah pengurangan gizi buruk dan stunting," papar Eri.
Wali Kota Surabaya itu juga menjawab tantangan dari Program Makan Siang Gratis yang berpotensi hasilkan sampah plastik, ia mengatakan bahwa di setiap sekolah di Surabaya ada pemilahan sampah organik dan anorganik.
"Ketika ada sampah plastik itu akan dikembalikan ke anak-anak untuk nantinya dijual di bank sampah, dan uang hasil penjualan plastik tadi akan menjadi uang tambahan bagi anak yang makan makanan tersebut yang dikirim melalui Go-Pay," terang Eri.
Sebagai informasi tambahan, kegiatan uji coba makan siang bergizi gratis di Kota Surabaya ini juga ada kuisionerengenai yingkat kepuasan uji coba program sebagai evaluasi.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?