Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Siaga Merah

Kabupaten Bojonegoro, SJP- Status sungai Bengawan Solo di wiayah Kabupaten Bojonegoro masuk siaga merah, menyusul elevasi Tinggi Muka Air (TMA) sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut yang terus mengalami peningkatan sejak Minggu (10/3/2024) dengan tren naik.

Berdasarkan data yang dihimpun suarajatimpost.com, TMA sungai Bengawan Solo di wilayah kabupaten penghasil minyak itu mencapai 14.61 meter pilschal pada pukul 21.00 WIB dan telah meluap menggenangi pemukiman warga.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Laela Noer Aeny mengungkapkan, sebanyak 18 desa yang tersebar di enam kecamatan telah terdampak luapan air sungai Bengawan Solo.

"Beberapa fasilitas umum (fasum), areal persawahan, hingga pemukiman warga terdampak luapan air," ungkapnya, Senin (11/3/2024).

Ketinggian luapan air yang menggenangi beberapa fasum, areal persawahan, hingga pemukiman warga itu rata-rata mencapai 50 hingga 60 sentimeter, atau setara paha orang dewasa.

"Ada 18 desa terdampak, ketingian rata-rata 50 sampai 60 sentimeter atau setara paha orang dewasa," lanjutnya.

Saat ini pihaknya telah mendirikan tenda pengungsian di Desa Leran dan Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, dan memberikan bantuan terpal di Desa Ngulanan Kecamatan Dander.

Warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai Bengawan Solo diimbau untuk tetap waspada, sebab BMKG memperkirakan curah hujan tinggi masih berlangsung hingga April mendatang.

"BMKG memprediksi cuaca ekstrim akan berlangsung hingga april nanti, untuk itu masyarakat kami himbau untuk tetap waspada," pungkasnya. (*)

Editor: Tri Sukma