Triwulan Pertama, 3 Warga Kota Blitar Meninggal Akibat Terinfeksi Demam Berdarah Dengue
Memasuki awal tahun 2024, Dinas Kesehatan Kota Blitar mencatat bahwa selama bulan Januari sampai Maret ada 40 kasus DBD. Dan, ironisnya 3 pasien dinyatakan meninggal dunia setelah terpapar DBD
Kota Blitar, SJP - Berdasarkan pantauan di lapangan, dikabarkan bahwa ada warga Kota Blitar Jawa Timur yang meninggal dunia akibat terinfeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) beberapa waktu yang lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar Dharma Setiawan mengatakan, berdasarkan data, mulai bulan Januari hingga Maret 2024 tercatat ada 40 kasus DBD. Sedangkan 3 di antaranya dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat perawatan medis.
"Dari jumlah tersebut, 1 pasien diketahui masih berusia 10 tahun sedangkan 2 pasien lainnya berusia di bawah 1 tahun. Kami prihatin dengan adanya kasus ini, masyarakat diimbau untuk waspada," ujarnya.
Menurutnya, kedua pasien di bawah 1 tahun ini dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit karena mereka sudah mengalami infeksi dengue yang ditandai dengan gangguan sirkulasi atau Dengue Shock Syndrome (DSS).
"Kedua pasien yang masih balita meninggal pada bulan Maret lalu, kemudian satu kasus bulan Januari. Kami sampaikan ke masyarakat supaya berhati-hati apalagi saat musim transisi seperti ini. Jentik nyamuk sangat mudah berkembang biak," jelasnya.
Dharma menambahkan, untuk menyikapi perihal tersebut, masyarakat diminta untuk selalu rutin melakukan pengecekan di lingkungan sekitar terutama menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkup keluarga.
Kemudian, apabila di sekitar rumah ditemukan sampah berserakan dan terindikasi bisa untuk berkembang biak nyamuk, segera melakukan pembersihan atau barang-barang yang tidak berguna itu dikubur di dalam tanah.
Terakhir, bilamana ada warga, saudara atau anggota keluarga yang mengalami demam lebih tiga hari dimbau untuk dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat, agar petugas medis melakukan pemeriksaan sekaligus mengambil langkah dini jika memang ada hal yang urgent. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?