Tri Susilowati Maju Pimpin Surabaya di Pilkada 2024, Kantongi Petunjuk 5 Parpol

Ning Sus katakan sudah ada petunjuk dari 5 Parpol dan siap bertarung di kontestasi politik untuk maju di pilkada 2024 kota Surabaya.

12 Jul 2024 - 21:15
Tri Susilowati Maju Pimpin Surabaya di Pilkada 2024, Kantongi Petunjuk 5 Parpol
Banner spanduk Tris Susilowati berdampingan dengan foto calon incumben pasangan Walikota dan Wawali Kota Surabaya.(Foto:dok/SJP)
Tri Susilowati Maju Pimpin Surabaya di Pilkada 2024, Kantongi Petunjuk 5 Parpol
Tri Susilowati Maju Pimpin Surabaya di Pilkada 2024, Kantongi Petunjuk 5 Parpol
Tri Susilowati Maju Pimpin Surabaya di Pilkada 2024, Kantongi Petunjuk 5 Parpol
Tri Susilowati Maju Pimpin Surabaya di Pilkada 2024, Kantongi Petunjuk 5 Parpol

Surabaya, SJP - Ning Sus, sapaan akrab Tri Susilowati, bukan nama baru di kancah politik. Pertanyaan yang masih terbuka, apakah Ning Sus akan mendapatkan rekomendasi dari partai politik?

"Oh iya, alhamdulillah sudah kami kantongi, meski itu sudah ada petuntuk siap bertarung secara kontestasi dan maju di pilkada 2024 kota Surabaya," yakinnya optimistis, Jumat (12/7).

Menjawab itu, Ia juga sudah sempat sodorkan formulir sebagai pendaftar ke beberapa parpol seperti PSI, Gerindra, Nasdem, PKB dan PAN.

Wanita berprofesi notaris ini kembali meramaikan bursa calon pemimpin Kota Surabaya di Pilkada 2024.

Tekad memimpin Surabaya, Tri Susilowati akrab dipanggil Ning Sus ini optimistis untuk memimpin Surabaya, lantaran bentuk pengabdian yang muncul secara sosoknya dikenal mudah familiar bertemu sapa di kalangan sosial masyarakat. 

Dibuktikannya pada tahun 2020, Ning Sus juga tak pernah patah semangat mencoba peruntungan. Didasari pengalaman politik dan tekad membangun Surabaya, Ning Sus selain hanya terampil menjadi notaris, juga memiliki berbagai pengalaman politik.

"Pengalaman organisasi saya selain menjadi anggota SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) sejak 1998 dan pernah menjadi sekretaris pendamping pendiri partai Golkar. Keseharian aktifitas juga bergelut urusan kenotariatan perihal alas hak tanah sampai sekarang," bebernya.

Diungkapkannya, apa Visi dan Misi Ning Sus saat maju terpilih jadi walikota atau wakil walikota Surabaya?

"Maju di Pilkada 2024, pertama visi untuk menjadikan Surabaya Gercep (Gemah ripah loh jinawi dan cepat tanggap) terhadap persoalan dihadapi warga, terutama bidang pendidikan, persoalan hukum dan bicara kesejahteraan dan kemakmuran serta kesehatan berkelanjutan," ujarnya.

"Misinya sejahtera bersama tanpa ada dusta, jabatan itu titipan amanah itu kewajiban mengabdi yang sudah digariskan Tuhan bagi setiap insan machluk ciptaanNya," tuturnya.

Tentunya, sahut Ning Sus, mewujudkan itu harus dimulai dari peran aktif bersama. Seperti baru ini sedang dialami persoalan pendidikan.

"Pendidikan gratis bagi siswa berbakat hingga perguruan tinggi adalah hak setiap warga negara peroleh pendidikan. Termasuk anak terlantar fakir miskin, yatim piatu, anak berkebutuhan khusus. Punya hak yang sama," paparnya.

Ning Sus melanjutkan, upaya sejahtera itu juga bisa digapai dalam mencari bakat seseorang. Karena, sangatlah menentukan pada kebutuhan peningkatan status sosial maupun dorongan penguatan ekonomi mandiri, dari strata literasi individu sebagai hak untuk hidup seseorang.

"Kota Surabaya ini luas dan sudah sebagian tertata kelola dengan baik. Namun, perlu diingat juga kesenjangan sosial warganya juga perlu diperhatikan," cetusnya.

Misalnya, lanjut Ning Sus, mendukung bakat anak prestasi berjenjang di kota Surabaya, seperti pemain sepakbola, agar tidak perlu mencari talenta dari luar negeri, olahraga panahan dan cabang olahraga catur sangat berpotensi mengasah kemampuan generasi muda bangsa berperan andil.

Kedua, menurutnya perempuan dan emansipasi tak kalah strategis. Sebagai perempuan, Ning Sus ingin mematahkan soal diskriminasi dan menunjukkan bahwa perempuan mampu memimpin Surabaya.

Realitas dan dukungan Ning Sus, saat ini upayanya dengan kemampuan dan dukungan masyarakat. Saat ini, banner promosinya sudah tersebar di berbagai titik keramaian Surabaya bertuliskan, Srikandi Surabaya (ning Sus)

Ning Susi, dengan pengalaman, tekad, dan visinya, siap menjadi pemimpin Surabaya yang adil, sejahtera, dan bermartabat.

Pertanyaan yang masih terbuka, apakah Ning Sus akan mendapatkan rekomendasi dari partai politik?, "oh iya, alhamdulillah sudah kami kantongi, meskipun sudah ada petuntuk," yakinnya optimistis.

Menjawab itu, Ia juga sudah sempat sodorkan formukir untuk pendaftar ke beberapa parpol seperti PSI, Gerindra, Nasdem, PKB dan PAN.

Akankah Ning Sus maju sebagai calon walikota atau calon wakil walikota?, " Ya itu terserah masyarakat. Karena totalitas pengabdianlah yang menjawab untuk kesejahteraan bersama," ulasnya.

Pemimpin itu, kata Ning Sus adalah amanah seseorang yang diciptakan Tuhan untuk dapat jaga amanah memimpin dna mengayomi masyarakat dengan prinsip dan pedoman memberikan rasa keadilan, tanpa ada suatu diskriminasi tanpa ada perbedaan suku, agama dan budaya termasuk ras atau golongan.

Berikan kenyamanan diartikannya, bakti totalitas sebuah pengabdian yang diemban pemimpin kepada masyarakatnya, tersiratkan dengan datangnya Ratu Adil. 

"Mencintai dengan setulus hati dan intinya membuka seluruh masyarakat tanpa ada gap batasan untuk berkomunikasi menyatu dengan rakyat," pungkasnya.

Terpisah, Plt DPW PSI Jatim, Shobikin Amin mengungkapkan, jago atau kandidat yang bakal diajukan turut berkontestasi di pilkada Kota Surabaya akan lebih selektif.

Sebab, akunya partai berupaya selektif memilih kader-kadernya sebelum menjadi penyambung lidah rakyat.

"DNA PSI, yaitu anti-korupsi dan anti-intoleransi," ujarnya.

Untuk itu, kata Shobikin bagi siapapun sudah maupun akan daftar lewat PSI harus sejalan sesuai DNA PSI yang dapat direkom sebagai pilihan kepala daerah 2024, untuk maju bakal calon wali kota atau wakil wali kota untuk kota Surabaya.

"Maka hanya orang yang baik sesuai DNA PSI yang dapat direkom sebagai pimpinan kepala daerah untuk kota Surabaya," tandasnya.

Orang baik yang dimaksud, sebutnya adalah mereka yang tidak pernah terlibat tindakan korupsi dan kegiatan intoleransi.

"Tidak korupsi saja kurang. Caleg juga harus mengikuti dan lulus sekolah anti korupsi dan anti intoleransi. Kami tidak mengirim kader-kader instan yang daftar lalu jadi," tutup Shobikin. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow