Tren Pilates dan Fisioterapi Cardea Group Gaet Peminat Gaya Hidup Sehat Kota Surabaya
Trend perubahan gaya hidup sehat kini melanda warga kota besar, termasuk Surabaya. Konsep ini mendorong pergeseran mindset orang untuk mendapatkan tubuh ideal, sehat, dan sebagai investasi jangka panjang.
Surabaya, SJP – Gaya hidup sehat kian menjadi pilihan bagi masyarakat kota Surabaya.
Hal ini ditandai dengan pesatnya pertumbuhan tempat kebugaran, salah satunya Cardea Group yang fokus pada pilates dan fisioterapi.
Founder Cardea Group, Yurike Lanser, optimis membuka gerai tambahan di Surabaya setelah sukses di Jakarta.
Menurutnya, Surabaya memiliki potensi pasar yang cukup besar untuk aktivitas pilates dan fisioterapi.
“Trend perubahan gaya hidup sehat kini melanda warga kota besar, termasuk Surabaya. Konsep ini mendorong pergeseran mindset orang untuk mendapatkan tubuh ideal, sehat, dan sebagai investasi jangka panjang,” paparnya, Senin (5/1/2024)
Gaya hidup sehat menjadi tren di kota besar seperti Surabaya. Kaum muda milenial hingga profesional bisnis berani berinvestasi untuk menjaga kualitas hidup mereka.
“Kami melihat lifestyle masyarakat Surabaya sudah sama dengan DKI Jakarta. Potensi pasar dan trend gaya hidup sehat mendominasi pertumbuhan ini. Termasuk anak muda yang sekarang suka pilates. Biasanya mereka datang ramai-ramai,” ungkap Yurike.
Saat ini Cardea Group telah beroperasi di tiga tempat di Jakarta dan satu tempat di Surabaya. Yurike melihat permintaan pilates di Surabaya memiliki potensi bagus dan market bisnis yang kuat.
“Sekarang ada permintaan buka di Surabaya Timur. Kami lihat dulu progres di Surabaya Barat. Layanan kami ada pilates dan fisioterapi, tapi untuk sementara saya buka pilates dulu,” tambahnya.
Manfaat Pilates dan Fisioterapi
Pilates menjadi tren di hampir semua kota besar di dunia. Hal ini karena aktivitas masyarakat semakin padat namun kurang gerak.
“Banyak orang duduk di depan komputer, laptop, maupun gadget. Pola hidup sehat sudah menjadi kebutuhan banyak orang, tak hanya bagi orang dewasa, tapi juga anak-anak dan lansia,” kata Yurike.
Kondisi ini menyebabkan problem postural dan klinikal semakin meningkat.
Banyak anak-anak usia sekolah yang mengalami problem postural seperti bentuk badan miring karena sering duduk di depan HP dengan posisi yang tidak tepat atau membawa beban tas sekolah di salah satu sisi badan.
Sementara bagi lansia, problem yang umum terjadi adalah osteo, sakit pinggang, sakit lutut, dan tidak bisa tidur.
“Cardea memberikan layanan mulai anak usia tujuh tahun hingga lansia 70 tahun,” jelas Yurike.
Edukasi tentang Pilates
Yurike mengaku perlu edukasi karena sebagian orang masih menganggap pilates sama dengan yoga. Pilates digunakan sesuai kebutuhan.
Misalnya, pelari maraton yang mau ikut marathon perlu program khusus marathon. Ibu-ibu hamil yang mau menjaga stamina dan persiapan kelahiran anaknya perlu mengikuti program pre-natal.
Sedangkan ibu-ibu pasca melahirkan, agar tubuhnya tidak melar dan kembali normal, perlu mengikuti program post-natal.
Sebelum join pilates, customer harus melakukan konsultasi dengan instruktur untuk mengetahui kebutuhannya.
“Pilates bisa didesain sesuai kebutuhan, tapi selalu under instruktur. Sehingga gerakannya tepat dan hasilnya sesuai goal-nya. Tidak asal gerak yang tidak ada hasilnya, malah bisa cidera,” pungkas Yurike. (**)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?