Sinergi PLN dan Untag Wujudkan Transisi Energi dan Net Zero Emission 2060
Melalui strategi inisiatif PLN ini jadi bagian upaya transisi energi melalui RUPTL paling hijau, dekarbonisasi pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan pengembangan energi baru terbarukan menuju pencapaian NZE 2060.
Surabaya, SJP - PT PLN (Persero) gandeng civitas akademi Universitas 17 Agustus (Untag) wujudkan pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada 2060, lakukan pengembangan kompetensi bidang kelistrikan sebagai wujud kontribusi lebih terhadap pengembangan sektor energi di Indonesia.
Hal itu diungkapkan General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Agus Kuswardoyo dalam Kuliah Tamu bertema "Technopreneur dan Pengembangan Sistem Kelistrikan" di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Selasa (11/6).
Melalui kegiatan ini, kata Agus berharap generasi mendatang dapat berperan andil turut serta sebagai mitra untuk memberikan insight terkait industri kelistrikan.
"Serangkaian upaya inisiatif transisi energi kelistrikan ini termasuk transformasi penguatan internal. Upaya PLN, ini terbagi dalam rencana jangka pendek, rencana jangka panjang hingga pengembangan energi terbarukan dan ekosistemnya," terang Agus.
Diadakannya kegiatan ini, ucap Agus dapat menambah kompetensi, knowledge, skill, attitude dan experience bagi mahasiswa tak hanya melalui praktikum dan pelajaran sehari-hari," ujarnya.
Disebutkan sebelumnya, PLN juga telah melakukan pengembangan kompetensi bidang kelistrikan bersama dosen Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang dan edukasi di SMK Sunan Bejagung Tuban.
Lebih jauh Agus juga sampaikan konsistensi kepedulian terhadap perkembangan dunia pendidikan. Melalui strategi inisiatif PLN ini jadi bagian upaya transisi energi melalui RUPTL paling hijau, dekarbonisasi pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan pengembangan energi baru terbarukan.
"Tujuannya untuk pencapaian NZE 2060, PLN harus optimal seimbangkan antara keandalan pasokan listrik, keterjangkauan dan keberlanjutan lingkungan," paparnya.
Untuk itu, lanjutnya komitmen dan keseriusan PLN tidak hanya dijalankan secara korporat melainkan menggandeng stakeholder termasuk pemerintah setempat.
Mendatang, sebut Agus hingga tahun 2027, PLN akan menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga surya hingga dedieselisasi.
Olehnya, lewat kolaborasi dan sinergi ini, telah dibangun upaya akselerasi transisi energi.
Diantaranya, sebaran kepulauan isolated dengan kapasitas 46,02 MW terdiri dari pembangkit listrik tenaga minihidro, air, sampah hingga tenaga surya.
“Kami juga menyiapkan infrastruktur pendukung ekosistem kendaraan listrik dengan menyediakan 126 SPKLU di 56 lokasi dan 350 SPLU di 315 lokasi. Mendatang, akan terus ditambah, mengingat pertumbuhan pengguna kendaraan listrik di Jawa Timur cukup masif,” imbuhnya.
Dalam kesempatan sama, PLN UID Jawa Timur juga serahkan hibah bantuan peralatan untuk laboratorium sistem distribusi tenaga listrik sebagai wujud dukungan kepedulian terhadap pendidikan.
Sementara itu, Wakil Rektor I Untag Surabaya, Harjo Seputro apresiasi dukungan PLN dalam bentuk sharing pengetahuan maupun bantuan peralatan untuk praktikum.
"Bantuan dan dukungn PLN ini dalam rangka membagi ilmu berkaitan dengan elektro termasuk hibah alat untuk laboratorium distribusi tenaga listrik sangat bermanfaat semoga jadi manfaat dan bisa berkembang untuk dijadikan tempat uji kompetensi ahli-ahli listrik. Semoga sinergi terus terjalin berkelanjutan,” tutupnya.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?