Lewat Tujuh Hari, Satu Korban Penambang Pasir Masih Belum Ditemukan

Patria Dwi Hastiadi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang bilang, penghentian proses pencarian itu sudah sesuai aturan yang berlaku.

11 Jun 2024 - 16:00
Lewat Tujuh Hari, Satu Korban Penambang Pasir Masih Belum Ditemukan
Sesuai SoP, open SAR dihentikan setelah lewat tujuh hari, satu korban atas nama Junaidi masih belum ditemukan. (Dok./SJP)

Kabupaten Lumajang, SJP - Lewat tujuh hari, proses pencarian korban longsor di petak A1, Besuk Bang, Dusun Supit, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, dihentikan. Hal itu sesuai dengan Standart operational Procedure (SoP) dalam open SAR.

Patria Dwi Hastiadi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang bilang, penghentian proses pencarian itu sudah sesuai aturan yang berlaku.

“Sesuai SOP kita sudah menghentikan proses pencarian sejak Senin (10/6) kemarin, kami masih belum menemukan titik terang keberadaan jenazah korban terakhir,” tulisnya, lewat pesan singkat, Selasa (11/6) siang.

Diketahui identitas korban yang belum ditemukan yakni Junaidi, warga Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sejauh ini, baru tiga korban yang ditemukan. Yakni Rohim, Dwi Suprapto dan Kusnadi. Pencarian tiga korban ini pun, sempat membuat petugas kesulitan. Lantaran tebalnya material longsor serta sulitnya medan.

Tekstur tanah di lokasi kejadian yang begitu lengket, membuat petugas kesulitan bergerak. Padahal sudah mengerahkan lima alat berat eskavator dan anjing pelacak K9 milik Polres Lumajang.

Ketiga korban pun ditemukan di kedalaman antara 8 sampai 20 meter tertimbun material longsor.

Sementara itu, keluarga korban yang belum ditemukan, masih berharap bisa menemukan jenazah Junaidi. Pihak keluarga menginginkan Junaidi dapat ditemukan, dalam keadaan apapun. 

Junaidi merupakan warga Dusun Karangsuko, Desa Taman Satriyan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Ia merupakan penambang manual, sekaligus sopir truk. Junaidi menjadi korban tanah longsor pada saat bekerja menambang di area petak A1 Dusun Supit, Desa Pronojiwo, bersama 3 rekannya. 

Suprapti, ibu Junaidi, mengikhlaskan anaknya tersebut meninggal saat bekerja. Suprapti hanya berharap agar tubuh korban dapat ditemukan dalam keadaan apapun. “Kondisi apapun saya terima, saya ikhlas. Semoga cepat ketemu dengan anak saya,” katanya.

Berdasarkan hasil penginderaan anjing pelacak K9 terakhir kali, lokasi korban diperkirakan berada di sekitar tebing yang longsor. Petugas tidak berani mendekat atau mengevakuasi terlalu dekat dengan tebing.

Lantaran lokasi tersebut, sempat terguyur hujan deras sehingga membuat lokasi rawan longsor semakin tinggi.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow