Selain Tanah Retak, Dua Desa di Jombang Terputus Akses Karena Longsoran Tanah
Desa Sambirejo mengalami dua bencana sekaligus, selain Tanah Gerak Di Dusun Jumok, bencana longsor terjadi di Dusun Banturejo. Sebuah jembatan penghubung dua Desa, Yakni Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam dengan Desa Gelaran Kecamatan Bareng.
Kabupaten Jombang, SJP - Desa Sambirejo mengalami dua bencana sekaligus, selain tanah gerak di Dusun Jumok, bencana longsor terjadi di Dusun Banturejo. Sebuah jembatan penghubung dua Desa, Yakni Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam dengan Desa Gelaran Kecamatan Bareng, tertimbun longsor.
Akses jembatan sebagai jalan penghubung dua Desa tersebut tertutup longsoran tanah, berikut rumpun bambu dan pohon besar. Dampaknya, anak-anak sekolah, para guru dan warga terhenti beraktivitas.
"Jembatannya tersumbat rumpun bambu, ada dua rumpun sama pohon durian ada tiga juga roboh langsung dipinggir jembatan, jadi gak bisa lewat, akses Desa sambirejo dengan Desa Gelaran, Kecamatan Wonosalam sama kecamatan Bareng," kata Kepala Desa Sambirejo, Sungkono kepada wartawan, Kamis (7/3/1024).
Sekolah terdampak jembatan tertimbun longsor itu di antaranya, SDN Sambirejo 3 dan RA Al Hidayah. Untuk kegiatan belajar mengajar lewat daring.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," kata Sungkono.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kabupaten Jombang, Bambang Dwijo Pranowo menyebut ada puluhan warga terdampak bencana alam tanah retak di Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kamis (7/3/2024).
"Warga terdampak sekitar 32 orang sudah kita ungsikan ke tempat saudaranya. Karena jika masih di lokasi sangat berbahaya," kata Bambang kepada wartawan dalam sambungan seluler.
Kejadian tanah retak sekitar pukul 01.00 WIB. Pihak BPBD Jombang bersama relawan juga sedang membuat posko tanggap bencana dan dapur umum.
"Posko tersebut disiapkan sebagai tempat pengungsian warga guna antisipasi bencana lebih parah," ungkap Bambang. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?