Punya Calon di Pilkada 2024, PKB Bondowoso Tetap Buka Pintu Koalisi

PKB Bondowoso yang memiliki 16 kursi di DPRD serta menetapkan bakal calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada 2024 nanti, tetap menjalin komunikasi dengan pimpinan partai politik untuk berkoalisi.

21 Apr 2024 - 01:45
Punya Calon di Pilkada 2024, PKB Bondowoso Tetap Buka Pintu Koalisi
Ahmad Dhafir, Ketua DPRD sekaligus Ketua DPC PKB Kabupaten Bondowoso (Foto : Rizqi/SJP)

Kabupaten Bondowoso, SJP - Meski memiliki 16 kursi di DPRD Bondowoso, pasca kemenangan dalam Pemilu Legislatif 14 Februari 2024 lalu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bondowoso masih membuka pintu koalisi dalam menghadapi kontestasi Pilkada 27 November mendatang.

Bahkan, jauh-jauh hari sebelum pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Bondowoso telah mengusung dan mengusulkan pasangan KH Abdul Hamid Wahid dengan H Tohari, kepada DPW dan DPP PKB, untuk maju dalam Pilkada Bondowoso.

Usai keputusan final tersebut, gerbong koalisi PKB dengan beberapa partai di Bumi Ki Ronggo disinyalir berubah total. Hal Itu juga diperkuat usai Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir, tidak diusulkan untuk maju sebagai bakal calon bupati Bondowoso.

Pendekatan dan lobi koalisi antar pimpinan partai politik di Bondowoso, seketika berubah. Namun, PKB menilai perubahan itu sebuah hal yang lumrah, dan tetap menjalin komunikasi dengan pimpinan partai untuk menjadi pengusung, demi kepentingan masyarakat Bondowoso.

"Di saat teman-teman melihat pandangan kami seperti ini (berubah, red), kami tetap membangun komunikasi dengan pimpinan partai untuk berkoalisi," kata Ahmad Dhafir, Kamis (18/4/2024) malam.

Nakhoda PKB Bondowoso ini juga mengatakan, sekalipun PKB memenuhi jumlah kursi (16 kursi) untuk mengusung calon bupati dan wakil bupati, tapi kata Ahmad Dhafir, pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya kepada partai lain untuk berkoalisi dengan PKB. 

"Karena tidak bisa hanya cukup syarat 16 kursi, tanpa mengajak partai lain untuk menjadi partai pengusung. Tujuannya, agar cita-cita bersama yang orientasinya untuk kepentingan masyarakat bisa tercapai. Bukan untuk kepentingan satu partai dan pasangan calon saja," ujarnya.

Ahmad Dhafir juga akui jika peta koalisi partai di Bondowoso, seketika berubah saat dirinya diminta untuk tidak maju dalam Pilkada 2024 nanti. Namun, dirinya tetap membuka pintu koalisi dengan partai lain.

"Awalnya, rencana saya yang akan maju. Tetapi, saya ditugaskan untuk tetap di DPRD, jadi saya mengusulkan H Tohari untuk mendampingi Ra Hamid. Namun, kami tetap berkomunikasi dengan pimpinan partai dan membuka pintu koalisi," jelasnya.

Seperti diketahui, secara teknis, memang saat ini PKB Bondowoso yang memiliki 16 kursi di DPRD, memang belum mendapatkan rekomendasi dari DPW dan DPP. Karena, pencalonannya ini prosesnya melalui Penjaringan yang akan diusulkan DPC ke DPW dan DPP. 

Namun, PKB Bondowoso sudah pasti mengusung Ra Hamid sebagai Bacabup dan H Tohari sebagai kader PKB, bisa duduk di eksekutif mendampingi Ra Hamid (bacawabup).

Sekadar diketahui KH Abdul Hamid Wahid alias Ra Hamid merupakan putra salah satu pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo.

Sedangkan H Tohari merupakan Sekjen PKB Bondowoso yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Komisi I DPRD Bondowoso. (**)

Editor: Tri Sukma 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow