Tampil Dominan di Debat Perdana Pilbup Jombang, Mundjidah Andalkan Capaian 5 Tahun Terakhir
"Artinya, beberapa persoalan akut di Jombang, berhasil kita selesaikan," kata Mundjidah dengan percaya diri, Sabtu (19/10/2024) malam.
JOMBANG, SJP - Pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Jombang nomor urut 1, Mundjidah Wahab dan Sumrambah tampil dominan dalam debat perdana yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jombang, di Hall Hotel Yusro Jombang, Sabtu (19/10/2024) malam.
Dalam debat kandidat itu, terdapat tiga tema pembahasan. Yakni berkenaan dengan masalah ekonomi, pendidikan dan pembangunan. Debat itu menghadirkan lima orang panelis dari kalangan akademisi.
Kelima panelis itu yakni Prof. Kacung Marijan dan Irfan Wahyudi dari Universitas Airlangga (Unair), M.K Mawardi dan Ainur Rofiq dari Universitas Brawijaya (UB), Ikwan Setiawan dari Universitas Negeri Jember (UNEJ).
Calon pertahana, Mundjidah Wahab dan Sumrambah nampak sangat percaya diri menyampaikan visi dan misinya. Terlebih saat mereka membeberkan keberhasilan capaian kinerja, prestasi dan gagasan program kerja untuk periode selanjutnya.
Mundjidah mengatakan, dirinya bersama Sumrambah memiliki niat untuk melanjutkan pembangunan. Dia mengaku telah membangun fondasi kunci, yang telah dilakukan dalam periode pertama. Sehingga perlu untuk dilanjutkan di periode 5 tahun mendatang.
"Artinya, beberapa persoalan akut di Jombang, berhasil kita selesaikan," kata Mundjidah dengan percaya diri, Sabtu (19/10/2024) malam.
"Kuncinya adalah profesionalisme dan jaringan yang kuat. Sehingga kita memahami persoalan dengan baik dan melakukan kerja sama bersama stakeholder inti. Sehingga persoalan akut selesai secara utuh," sambung Mundjidah.
Dia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang telah berkerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), pemerintah provinsi (pemprov) dan Kementerian PUPR untuk mengatasi masalah sumbatan sungai di Jombang sebagai pemicu banjir.
"Akar persoalan banjir di Jombang adalah empat sungai kunci: Kaligunting, Marmoyo, Watudakon, adn Kalikonto, adalah tanggungjawab BBWS, pemprov dan Kementerian PUPR dan ditemukan sumbatan di beberapa titik," jelasnya.
Mundjidah membeberkan realisasi program mengatasi masalah banjir langganan tahunan di sejumlah sungai. Salah satunya di daerah Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kesamben dan Mojoagung.
"Oleh karena itu, pada tahun 2021, kami sudah melakukan MoU dengan tiga lembaga penting ini. Sehingga penanganan banjir dilakukan secara maksimal dan menyeluruh," sambung dia.
Diungkapkan Mundjidah, ratusan kilometer sungai sudah dilakukan normaliasi. "Kita melakukan normalisasi sungai sampai 197 kilomter, pembangunan rolak 70, dan pembersihan SIPON Watudakon. SIPON adalah saluran kunci yang dibangun Belanda pada tahun 1913," ungkapnya.
Diakui Mundjidah, saat ini sungai-sungai di Jombang sudah beransur bersih, bahkan banjir sudah mulai berkurang.
"Sekarang sungai-sungai sudah mulai bersih, banjir di beberapa titik sudah hilang dan ada yang berkurang. Tapi ada dua belas titik yang masih rawan banjir karena letak tanahnya di bawah sungai di sekitarnya," ujarnya.
"Nah, pembangunan semacam ini yang perlu kami lanjutkan. Sehingga Jombang bebas banjir dalam lima tahun ke depan," tandasnya. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?